MUSEUM PERJUANGAN PALESTINA DI TEPI BARAT DIRESMIKAN

0
308

20160518164828-megahnya-museum-nasional-pertama-palestina-di-tepi-barat-001-isn

JIC –  Museum Palestina pertama kali dibuka pada Rabu (18/5)  di kota Birzeit dekat kota Ramallah, Tepi Barat. Musiem ini dibuka di tengah rakyat Palestina masih semarak memperingati Hari Nakba 15 Mei 1948 dimana 700.000 rakyat Palestina diusir oleh penjajah Israel.

Menurut penyelenggara proyek, tujuan utama pembangunan museum adalah untuk melestarikan budaya dan warisan Palestina.

Hal ini juga dimaksudkan untuk memberikan pembangunan dan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Tepi Barat yang  diduduki Israel,  Yerusalem,  jalur Gaza yang diblokade, dan “tanah 1948 ” (sekarang telah menjadi negara Israel), dan juga   pengungsi Palestina yang sekarang tinggal di Lebanon, dan di tempat lainnya.

Pembangunan museum, yang bentuk bangunannya menyerupai kapal, didanai oleh para donatur Palestina dan diawasi oleh beberapa LSM Palestina, demikian diberitakan World Bulletin mengutip kantor berita Anadolu Agency.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan museum akan “mengabadikan memori rakyat Palestina” dan berfungsi sebagai pengingat kepada generasi mendatang bahwa mereka telah hidup di tanah Palestina sejak jaman dahulu.

“Orang-orang Palestina tidak pernah meninggalkan negeri ini,” kata Abbas pada upacara pembukaan museum pada hari Rabu (18/5)

“Museum ini akan memberitahu seluruh dunia bahwa kita tidak akan meninggalkan Palestina, bahwa kita akan tinggal di sini dan membangun negara kita  Palestina,” tegasnya.

“Warisan Palestina,” Abbas menambahkan, “tidak dapat dilupakan atau diabaikan.”

Direktur Museum Mahmoud al-Huwari, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ide mendirikan sebuah  gedung museum Palestina sudah sejak  tahun 1997.”Museum ini didanai dan dibangun oleh warga Palestina dengan biaya sebesar US $ 28 juta,” katanya.

“Itu dibangun dalam bentuk kapal karena dimaksudkan untuk mewakili sebuah jembatan antara Palestina dan dunia,” tambahnya.

Menurut al-Huwari, ini baru tahap pertama dari proyek museum yang telah selesai. “Kami sekarang memiliki sekitar 12.000 gambar dalam arsip audiovisual dan kami berharap untuk mengumpulkan 1.000 lainnya selama lima tahun ke depan,” katanya.

Omar al-Qattan, direktur tim museum, menekankan bahwa  museum juga dibangun berdasarkan konsep  ramah lingkungan.

“Kami bekerja sangat keras untuk menyajikan sejarah kita dengan cara yang menghormati budaya Palestina, cerminan perjuangan, pengorbanan dan ketabahan,” kata al-Qattan kepada  Anadolu Agency.

Sumber ; suara-islam.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

one × four =