JAKARTA (islamic-center.or.id) – Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama menggelar Kompetisi Film Islami Tingkat Nasional Tahun 2025. Sebanyak 71 karya dari tiga kategori—dokumenter, fiksi, dan animasi—mengikuti sesi penilaian yang berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat, Senin–Selasa (3–4/11/2025).
Dengan mengusung tema “The Wonder of Harmony: Merajut Cahaya Islami—Keberagamaan, Cinta, dan Harapan,” kompetisi ini menjadi bagian dari Program Penguatan Kerukunan dan Toleransi melalui Media Kreatif yang digagas Direktorat Penerangan Agama Islam. Ajang ini juga menjadi ruang apresiasi bagi para sineas muda dan komunitas film untuk menampilkan nilai-nilai keislaman dalam format audio-visual yang inspiratif dan kontekstual.
Tahun ini, sebanyak 83 karya film dari 34 provinsi di Indonesia diajukan oleh peserta dari berbagai daerah. Setelah melalui proses seleksi administrasi dan kurasi awal, 71 karya dinyatakan berhak mengikuti tahap penilaian nasional. Karya-karya tersebut terdiri atas 55 film dokumenter, 13 film fiksi, dan 3 film animasi.
Peserta berasal dari berbagai kalangan, mulai dari komunitas film, pesantren, lembaga pendidikan Islam, hingga pegiat dakwah digital. Film yang dinilai merupakan karya terbaik dari nominator daerah tahun 2024 dan 2025, yang menampilkan kreativitas dan kekayaan tema keislaman di Indonesia.
Plt. Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi mengatakan, Kompetisi Film Islami merupakan wujud nyata komitmen Kementerian Agama dalam memperluas dakwah kreatif dan memperkuat ekosistem perfilman berbasis nilai Islam moderat dan semangat kerukunan.
“Kompetisi ini bukan sekadar menilai aspek teknis, tetapi juga menimbang kekuatan pesan syiar dan nilai moral yang terkandung dalam karya film. Kami ingin film Islami menjadi medium dakwah yang menggembirakan, mencerahkan, membangun optimisme, dan memperkuat karakter bangsa,” ujar Ahmad Zayadi di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Menurut Zayadi, film memiliki kekuatan besar untuk memengaruhi cara berpikir dan berperilaku masyarakat. Karena itu, ia berharap kegiatan ini dapat melahirkan sineas muda yang mampu menyampaikan pesan Islam rahmatan lil ‘alamin secara kreatif, profesional, dan sesuai semangat kebangsaan.
“Kementerian Agama berkomitmen menjadikan kompetisi ini sebagai ruang penguatan budaya Islam yang inklusif, kolaboratif, dan relevan dengan perkembangan zaman,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam Wida Sukmawati menjelaskan, karya-karya yang masuk penilaian menunjukkan kematangan para peserta dalam mengolah ide, sinematografi, dan pesan keagamaan.
“Kami melihat keberanian para sineas muda dalam mengangkat tema-tema sosial, spiritual, dan kemanusiaan yang dekat dengan masyarakat. Ini menunjukkan bahwa Islam bisa menjadi sumber inspirasi etika, keindahan, dan kemanusiaan,” ujar Wida.
Penilaian dilakukan oleh dewan juri dari unsur pemerintah, praktisi film, akademisi, dan lembaga penyiaran, yaitu, Syaifullah Agam (Direktur Perfilman, Musik, dan Seni, Kementerian Kebudayaan), Aliyah (Komisioner KPI Pusat), Wida Sukmawati (Kementerian Agama), Sidi Saleh (Praktisi dan Produser Film dan Peraih Penghargaan Best Short Film untuk Film Pendek Maryam di Venice Film Festival, Italia, 2024), dan Kusen Dony Hermansyah (Wakil Dekan III Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta).
Dalam kesempatan itu, Wida juga mengapresiasi kualitas karya yang dinilai. Menurutnya, banyak film yang mampu memadukan kekuatan narasi keislaman dengan teknik sinematografi yang profesional.
“Film-film Islami kini semakin berani bercerita dengan cara modern tanpa kehilangan nilai spiritualnya. Ini pertanda baik bagi masa depan perfilman Islami di Indonesia,” ungkapnya.
Pengumuman Nominator Kompetisi Film Islami Tingkat Nasional Tahun 2025 akan dilakukan pada Selasa, 4 November 2025, bersamaan dengan pembukaan Expo Syiar Budaya Islam.
Expo tersebut akan menampilkan pameran karya seni, produk kreatif Islami, serta dialog budaya yang menghadirkan pelaku seni, akademisi, dan komunitas budaya Islam dari berbagai daerah. Selain itu, kegiatan ini juga akan dimeriahkan dengan Talkshow Syiar Budaya Islam yang dihadiri influencer.
Sementara Puncak kegiatan akan ditandai dengan penyerahan Anugerah Kompetisi Film Islami Nasional Tahun 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada Senin siang, 10 November 2025, di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti pada lomba, tetapi menjadi ruang silaturahmi, pembelajaran, dan pertukaran ide antarpelaku film Islami di seluruh Indonesia,” pungkas Wida.*
Sumber: Bimas Islam












