
Apa strategi untuk ‘merayu’ swing voters?
JIC, JAKARTA– Kini, masing-masing kubu berebut suara swing voters dan undecided voters dalam kampanye terbuka yang dimulai pekan ini.
Salah satunya strategi yang dilakukan oleh kubu Jokowi adalah tiga kartu sakti untuk merayu swing voters millenial.
Dalam kampanye terbuka perdana di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Serang, Banten pada Minggu (24/03), Jokowi jualan tiga kartu sakti yang menjadi andalannya.
Tiga kartu sakti tersebut adalah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra-Kerja. “Untuk ibu-ibu, nanti akan ada kartu sembako murah. Dengan kartu ini, pembelian beras, gula, akan diberikan diskon besar-besaran. Ibu-ibu setuju?”, ujar Jokowi, seperti dikutip dari tempo.co.
“Setuju!” ujar para pendukung Jokowi yang hadir di stadion tersebut.
Hak atas fotoANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN/
Selanjutnya, Jokowi memperkenalkan KIP kuliah dan kartu pra-kerja. “Kartu pra kerja ini untuk menjamin memasuki dunia kerja dan industri. Untuk lulusan SMA/SMK, tolong cari kartu seperti ini. Akan dilatih, baik itu di BUMN, Kementerian, BLK, di dalam dan di luar negeri,” ujar Jokowi.
Sambil mengacungkan contoh kartu pra-kerja tersebut, Jokowi menjelaskan, kartu tersebut akan memberikan fasilitas training dan intensif honor setelah dalam proses sampai penerima kartu mendapatkan pekerjaan.
“Ada honor enam bulan sampai 1 tahun sampai saudara semua mendapatkan pekerjaan. Siapa yang tidak setuju silakan maju?,” ujar Jokowi.
“Rayuan” tiga kartu sakti ini dibenarkan oleh Juru Bicara TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga, yang menyebut, kartu ini memang ditujukan untuk mereka kaum millenial.
“Saat ini bisa dikatakan usia bekerja kan antara 17-35 tahun adalah umurnya milenial, jadi itu adalah rayuan programnya Pak Jokowi untuk mereka,” ujar Arya.
Sementara, Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean mengatakan untuk mengaku “sadar betul bahwa milenial terbanyak di segmen swing voter“.
Hak atas fotoANTARA FOTO/ADWIT B PRAMONO
“Mengapa mereka ini masing swing, karena millenial ini adalah kaum paling kritis dan kaum yang paling susah untuk diyakinkan karena mereka memilih sesuatu bukan karena faktor suka tidak suka, tapi melihat mana program yang rasional dan mana yang tidak rasional,” kata dia.
Janji Jokowi yang menurutnya susah diwujudkan adalah kartu pra kerja.
“Ini adalah sesuatu yang sangat tidak mungkin diwujudkan dengan kondisi perekonomian kita yang memburuk seperti ini,” imbuhnya.
Dia juga mengklaim kebanyakan milenial kini lebih banyak memilih Prabowo, sementara sisanya “akan diyakinkan bahwa Prabowo yang terbaik”
“Kita punya tokoh milenial, ada AHY dari Demokrat, ada Sandiaga Uno sebagai calon presiden dan ada tokoh-tokoh muda dari BPN yang akan bergerak meyakinkan kaum milenial ini dengan menjelaskan ini lho janji politik Prabowo dan ini rasional, masuk akal,” cetusnya.
sumber : bbcindonesia.com











