JIC– Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meminta warga untuk tidak panik menghadapi kenaikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke level 3. Namun Anies tetap mengimbau warga tetap mewaspadai penularan virus corona (Covid-19).
“Tidak perlu terlalu panik, tapi juga jangan terlena. Jangan anggap enteng,” ungkap Anies dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2/2022).
Anies mengatakan Jakarta juga pernah mengalami gelombang kenaikan seperti saat ini. Seperti diketahui, Jakarta sempat mengalami puncak gelombang penularan Covid-19 pada pertengahan tahun lalu.
Dengan pengalaman itu, menurut Anies, seluruh warga Jakarta sudah tahu apa yang harus dilakukan ketika mengalami gelombang kenaikan penyebaran Covid-19.
Baca juga:
Anies menjelaskan, fatality rate varian Omicron memang jauh lebih rendah dibanding varian Delta. Namun, menurut Anies, apabila jumlah kasusnya terus berlipat ganda, maka bukan tidak mungkin angka kasus kematian tetap tinggi.
“Walaupun fatality rate lebih rendah, tapi bila jumlah kasusnya berlipat lebih banyak, maka jumlah kematian absolut tetap bisa tinggi seperti gelombang kedua. Ini yang harus kita cegah sama-sama,” kata Anies dalam sebuah video yang ia unggah di akun Instagram, @aniesbaswedan, Selasa malam (8/2).
Anies membeberkan, kasus kematian saat ini memang tidak mengalami tren peningkatan seperti gelombang kedua. Saat puncak gelombang kedua, angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta mencapai 200-an dalam sehari, sedangkan saat ini angka kematian Covid-19 dalam kisaran 30 per hari.
Ia menambahkan, angka kematian yang lebih rendah ini bisa disebabkan karena beberapa faktor. Di antaranya sifat varian Omicron yang tidak seganas varian Delta, tapi juga faktor vaksinasi dan kekebalan warga Jakarta yang sudah jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu. [fan]