PENJELASAN ULAMA TURKI SOROTI PENTINGNYA UMAT ISLAM BERSATU

0
54

Ulama Turki Said Nursi menyerukan umat Islam dunia bersatu. Ilustrasi keberagaman dan persatuan.                                                                                              Foto: Republika/Yasin Habibi

Ulama Turki Said Nursi menyerukan umat Islam dunia bersatu

JIC, JAKARTA – Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi menjelaskan tentang sebuah prinsip dalam  persaudaraan. Dia pun meminta kepada umat Islam untuk menjadikan prinsip persaudaraan tersebut sebagai pegangan dalam menjalani hidup.

Said Nursi mengawali penjelasannya dengan mengutip firman Allah SWT sebagai berikut yatu:

وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ  “Janganlah kalian berbantah-bantahan hingga menyebabkan kalian menjadi gentar dan kehilangan kekuatan.” (QS Al Anfal 46).

Menurut Nursi, ayat tersebut menunjukkan bahwa jika solidaritas rusak, maka sebuah jamaah akan kehilangan identitasnya. Menurut dia, jika tiga huruf alif ditulis secara terpisah, jumlahnya hanya tiga (3). Namun, jika bersatu dengan rahasia bilangan, maka totalnya menjadi seratus sebelas (111).

“Beberapa orang di antara kalian yang termasuk pengabdi kebenaran, jika  masing-masing bekerja  sendiri tanpa menghiraukan prinsip ‘pembagian tugas’,  maka kekuatan kalian hanya setara dengan kekuatan tiga atau empat orang,” ujar Nursi dikutip dari bukunya yang berjudul “Risalah Ikhlas dan Ukhuwah”, Rabu (16/6).

Namun, lanjut dia,  jika kalian bekerja sama dalam persaudaraan yang hakiki seraya berbangga dengan kemuliaan saudara yang lain, hingga seseorang  menyatu dengan saudaranya yang lain lewat rahasia “lebur dalam persaudaraan”, Nursi mengenaskan bahwa nilai empat orang tersebut setara dengan nilai empat ratus orang.

Menurut Nursi, umat Islam yang bersaudara bagaikan mesin pembangkit tenaga listrik yang memberikan bantuan cahaya kepada negeri yang besar, bukan hanya kepada kota Isparta.

Menurut Nursi, gerigi dan roda mesin tersenut harus bekerja sama antara yang satu dengan yang lain. Masing-masing dari alat tersebut tidak cemburu dengan kelebihan dan bantuan yang lain, melainkan “merasa senang” karena hal itu akan mengurangi beban yang ada.

“Orang-orang yang mengemban tugas khidmah Alquran dan iman, yang laksana gudang kebenaran dan hakikat mulia, seharusnya merasa bangga manakala ada pihak lain yang ingin bekerja sama dengan mereka, sehingga bersyukur kepada Tuhannya,” jelas Nursi.

Sumber : Republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here