JIC – Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ), Dr. KH. Didi Supandi, Lc., MA., menjajaki kerjasama dalam rangkaian acara kegiatan Dialog Pemuda ASEAN di Pulau Pinang pada hari Ahad (26/5). Diterima langsung oleh Dato’ Dr. Mohamad Bin Abdul Hamid, Timbalan Ketua Menteri 1 Pulau Pinang merangkap Yang Dipertua Majlis Agama Islam Negeri Pulau Pinang bersama Mohsein Shariff CEO Wakaf Pulau Pinang di Masjid As-Solihin, Kepala Gajah, Pulau Pinang Malaysia.
Dalam kegiatan acara yang bertajuk “Agenda Pembangunan Agama Islam Negara Pulau Pinang”, Mohsein mengatakan bahwa kerjasama kedua lembaga antar negara akan terjalin.
“Tentu kedepannya, kami berharap semoga kolaborasi yang lebih besar dapat dilaksanakan khususnya sebagai penguatan dengan UPZ Jakarta Islamic Centre agar dapat semakin meluas dampak manfaatnya.” Ujar Mohsein
Sebagai pusat peradaban Islam yang digagas oleh Pemerintah Daerah Khusus Jakarta, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) atau yang dikenal sebagai Jakarta Islamic Centre akan terus membangun dan menjajaki kerjasama bersama dengan Islam Agency Pulau Pinang diantaranya Yayasan Islam Pulau Pinang, Penang Halal International serta Perhidmatan MAINPP (Majlis Agama Islam Negeri Pulau Pinang).
Jelajah Agenda Pembangunan Agama Islam Negeri Pulau Pinang pada tahun ini bertajuk “Semarakkan Pembangunan Sosioekonomi Ummah Melalui Wakaf Dan Zakat”. Acara ini diselenggarakan oleh Al- Hady Centre Pulau Pinang bekerjasama dengan KITAB Pulau Pinang, Wakaf dan Zakat Pulau Pinang di Masjid As-Solihin Kampung Kepala Gajah, Malaysia. Salah satu rangkaian acaranya adalah forum berbagi pengetahuan tentang sumbagan asnaf zakat pulau pinang atau agihan (distribusi) wakaf.
KH. Didi Supandi, Kepala Pusat PPIJ juga akan menyambangi Pusat Islam Universiti Sains Malaysia di Pulau Pinang pada tanggal 27 Mei (27/05/2024) untuk mengajak ratusan mahasiswa di Kampus tersebut untuk terlibat dalam misi Perdamaian Global dengan tema dialog The Role of Gen Z and Millenials in Peace Building Activities. Dialog ini akan berusaha merumuskan alternatif kegiatan yang bisa dilakukan oleh para Gen Z dan Millenialis untuk terlibat dalam misi perdamaian Global dengan menggunakan kemampuan mereka yang sangat aktif di media sosial. (ZS)