JIC-Maroko—Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) tahun ini kembali melakukan kegiatan studi pengembangan wawasan Peradaban Islam, 8-17 Oktober 2024. Negara yang menjadi tujuan adalah Maroko dan Tunisia. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Pusat PPIJ, Dr KH. Didi Supandi, Lc, MA beserta Kabag Mental Spiritual Biro Dikmental Prov DKI Jakarta, H. Aceng Zaeni, Ka. Subbag Pembinaan Kelembagaan Mental Spiritual Biro Dikmental DKI Jakarta, H. Mukhlis dan Ir. Sukri Kardjono, Kadiv Umum PPIJ beserta staf.
Kegiatan studi ini dilakukan dalam rangka menjalin silaturahim, korespondensi dan membuka jalan kerjasama bidang pendidikan dengan beberapa lembaga dan tokoh/ulama di Maroko dan Tunisia. Dan yang menjadi tujuan utamanya adalah Rektor Universitas Qarawiyin Maroko dan Rektor Universitas Zaetunnah Tunisia. Adapun dalam aspek teknisnya dilakukan juga audiensi dengan Duta Besar RI untuk Maroko dan Tunisia.
“Kegiatan studi Peradaban Islam ini adalah implementasi dari tiga cluster program PPIJ, yakni cluster lokal Jakarta, cluster Nasional dan Internasional”, terang Kepala Pusat PPIJ, Dr. KH. Didi Supandi, Lc, MA.
Kiai Didi juga menambahkan bahwa program cluster internasional ini penting dilakukan untuk mengangkat peran lebih Jakarta ke skala global dalam pengembangan aspek pendidikan. Lebih lanjut Kiai Didi menjelaskan ada dua keberhasilan dari kegiatan studi ini yakni pertama, adanya tawaran MoU dari Rektor Universitas Qarawiyin kepada PPIJ. Kedua, pihak Duta Besar RI untuk Maroko menyampaikan dukungannya untuk program pengiriman beasiswa kuliah di Maroko. Ketiga, Pemprov DKI Jakarta, melalui Biro Dikmental Prov. DKI Jakarta juga menyampaikan apresiasi dan dukungan atas hasil positif dari studi Peradaban Islam di Maroko
“Kami dari Biro Dikmental Prov DKI Jakarta sangat mengapresiasi program studi peradaban Islam yang dilaksanakan oleh PPIJ ini. Selanjutnya Biro Dikmental Prov DKI Jakarta akan mengkoordinasikan langkah-langkah selanjutnya agar hasil studi ini dapat diimplementasikan dengan baik,” terang H. Aceng Zaeni.
Pak Aceng juga berharap agar program seperti ini dapat dilanjutkan agar PPIJ bisa dikenal luas oleh peradaban lain di dunia. Ditambah lagi dengan niat mulia untuk beasiswa pendidikan bagi putra-putra Jakarta ke pusat-pusat peradaban Islam.
Kegiatan studi Peradaban Islam ini juga telah membuahkan hasil yang positif khususnya dengan adanya penawaran kerjasama antara PPIJ dan Universitas Qarawiyin, Fes, Maroko.
Sementara itu dari Tunisia, Duta Besar RI untuk Tunisia, Dr. Zuhairi Misrawi kembali menegaskan dukungannya untuk program beasiswa kuliah di Maroko, Tunisia dan Turki yang digagas PPIJ. Hal ini disampaikan beliau dalam silaturahmi informal setelah Kajian Rutin Kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun di PCINU Tunisia.
“Jakarta punya kemampuan, APBD-nya besar, hampir 100 Triliyun. Selama ini hanya ada beasiswa kuliah saja tanpa ada biaya hidup mahasiswa, sementara di Tunisia ini biaya hidup cukup tinggi”, tegas Zuhairi Misrawi.
Akhirnya, semoga program ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Jakarta dan Indonesia. [PAI]