JIC– Tidak ada satu ayatpun yang mengatakan wanita berasal dari tulang rusuk laki-laki, pernyataan tersebut dilontarkan Prof.DR Nasaruddin Umar dalam diskusi Islam dan Peradaban dengan tema “Peran Publik Perempuan dalam Perspektif Islam”. Ahad (27/8/2023).
Acara yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) Prof Nazarudin lebih lanjut mengatakan, satu-satunya ayat yang bisa dipahami adalah surah Annisa ayat pertama.
“Tapi itu juga masih dipertanyakan oleh ahli bahasa Arab,” ujarnya dalam diskusi Islam dan Peradaban dengan tema “Peran Publik Perempuan dalam Perspektif Islam” Ahad (27/8/2023).
“Tidak bisa dijadikan dalil bahwasanya perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, kalau yang digunakan hanya Annisa ayat pertama itu,” terangnya.
Menurut Prof Nasar bahwa, kalimat perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki itu berasal dari Kitab Perjanjian Lama.
“Kitab Taurat, kita tau juga bahwa kitab Taurat atau Injil banyak sekali pemalsuan-pemalsuan,” jelas Imam Besar Masjid Istiqlal ini.
“Tidak kuat dalilnya untuk memojokkan perempuan dengan pernyataan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki,” pungkasnya.
Ada kata tulang rusuk dalam sebuah hadits, kata Prof Nasar menambahkan. Namun Prof Nasar menilai kalimat dalam hadits tersebut adalah kata khiasan.
“Kalau kita lihat tafsir Almanar dan beberapa tafsir yang lain itu adalah kiasan, kalau dalam ilmu balaghoh itu khiyasan,” ujarnya.
“Bukan berarti wanita tercipta dari tulang rusuk pria,” tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta menggelar Diskusi Publik Islam dan Peradaban yang mengusung tema “Peran Publik Perempuan dalam Perspektif Islam” yang menghadirkan Prof DR Nasaruddin Umar dan Hj Margaret Aliyatul Maimunah sebagai pembicara pada, Ahad (27/8/2023).
