
JIC – Perusahaan pemrosesan makanan asal Brasil, BRF, berhasil menyelesaikan akuisisi Joody Al Sharqiya Food Production. Akuisisi ini bernilai 8 juta dolar AS melalui anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Badi Ltd. di Uni Emirat Arab.
Joody merupakan pabrik pengolahan makanan di Dammam, Arab Saudi bagian timur. Pabrik ini memproduksi bahan makanan seperti hamburger, potongan daging yang dilapisi tepung roti, serta ayam yang diasinkan.
BRF akan menginvestasikan 7,2 juta dolar AS untuk meningkatkan kapasitas asal Joody, dari sekitar 3.600 menjadi 18 ribu ton per tahun.
“Usaha ini untuk memperkuat kehadiran kami di pasar strategis. Kami memiliki pandangan jangka panjang yang jelas mengenai produksi item makanan yang memiliki nilai tambah,” kata Wakil Presiden Keuangan dan Hubungan Investor BRF, Carlos Moura, dilansir di Salaam Gateway, Rabu (27/1).
Mempekerjakan sekitar 100 ribu orang, BRF menjadi salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia. Daging, ayam, dan produk bekunya tersedia di lebih dari 140 negara di seluruh dunia, dengan omset pada 2019 melebihi 9,5 miliar dolar AS.
Akuisisi dan perluasan pabrik Damman hanyalah langkah kecil dalam rencana perluasan Visi 2030 BRF. Raksasa makanan Brasil ini memiliki tujuan menginvestasikan 10,8 miliar dolar AS selama dekade berikutnya, untuk mencapai pendapatan bersih hingga 12,5 miliar dolar AS pada 2023 dan 19,3 miliar dolar AS pada 2030.
Visi 2030 BRF didasarkan pada lima pilar utama, yang mencakup peralihan pendapatan dari penjualan makanan segar dan beku ke makanan olahan yang memiliki nilai tambah. Mereka juga ingin mengukir saham yang lebih besar di pasar global yang dinilai semakin matang untuk produk daging nabati dan pertumbuhan lebih lanjut di pasar halal seperti Turki dan Arab Saudi.
“Kami memegang 12 persen perdagangan protein ayam global dan 61 persen ekspor sosis Brasil, sebagian besar ditujukan untuk negara-negara Islam,” kata penasihat komunikasi BRF, Marcelo Couto.
Turki dan kawasan Teluk telah lama menjadi pasar utama perusahaan ini. Sadia merupakan pemimpin pasar di kawasan Teluk. Sedangkan Banvit adalah merek ayam terkemuka Turki, dengan persentase 39 persen lebih disukai.
Banvit adalah produsen ayam halal terbesar di Turki berdasarkan volume. Dalam usaha patungan dengan Qatar Investment Authority, BRF pada 2017 mengakuisisi sebagian besar saham perusahaan ini.
Turki disebut sebagai pasar di mana perusahaan ini sangat berkomitmen dengan visi jangka panjangnya. “Kami memiliki proyek meningkatkan partisipasi produksi daging ayam dari saat ini 14 persen menjadi sekitar 20 persen,” ujarnya.
Pada 2017, BRF membuat anak perusahaan baru, OneFoods, yang menjalankan semua operasi daging halal. Berkantor di Dubai, perusahaan ini memiliki sekitar 15 ribu karyawan dan beroperasi di lebih dari 40 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Melalui merek BRF terkemuka seperti Sadia, mereka memiliki pangsa pasar sekitar 45 persen produk ayam di wilayah Teluk. Kontainer Sadia pertama dari Brasil tiba di Teluk pada awal 1970-an.
Hingga saat ini, produk OneFoods dipasok oleh sepuluh pabrik. Delapan di antaranya berada di Brasil, satu di Abu Dhabi dan satu di Malaysia. Semua pabrik dipastikan memiliki sertifikasi halal sesuai persyaratan.
Pada 2019, BRF merevisi rencana internasionalisasinya. Mereka mengumumkan pembangunan pabrik pemrosesan produk baru senilai 120 juta dolar AS di Arab Saudi.
BRF juga disebut memiliki pengalaman lebih dari empat dekade dalam memproduksi produk bersertifikat halal. Lebih dari 75 persen dari seluruh produksi ayam BRF dilakukan dengan menggunakan metodologi yang disetujui halal.
“Secara global, perusahaan ini diakui oleh konsumen Muslimnya sebagai pemimpin dalam produk halal selama bertahun-tahun,” kata Couto.
Sumber : ihram.co.id