JIC- Bulan Ramadhan adalah bulan yang agung dengan berbagai keutamaan, dengannya akan memberikan banyak pahala kepada setiap mukmin yang mengharap balasan dari Allah Ta’ala. Ramadhan sebagai bulan jihad memiliki makna seorang muslim harus bersungguh-sungguh dan berjuang dalam melaksanakan setiap ibadah dalam bulan yang berkah ini.
Ibnu Rajab Al Hambali Rahimahullah menjelaskan, ketahuilah bahwa seorang mukmin melakukan dua jihad di bulan Ramadhan. Jihad pertama adalah jihad pada diri sendiri di siang hari dengan berpuasa. Sedangkan jihad kedua adalah jihad di malam hari dengan shalat malam. Siapa yang melakukan dua jihad dan menunaikan hak-hak berkaitan dengan keduanya, lalu terus bersabar melakukannya, maka ia akan diberi ganjaran di sisi Allah dengan pahala tanpa batas (Lathoiful Ma’arif).
BERPUASA DI SIANG HARI. Seorang muslim hendaknya menjalankan puasa dengan baik. Begitu banyak keutaamaan yang akan diperoleh bagi seorang hamba dari ibadah tersebut.
Cara Memperoleh Jalan Takwa. Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan pada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
Mendapatkan Ampunan dari Allah Ta’ala. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari).
Puasa yang kita tunaikan pun juga mesti kita jaga dari hal-hal yang membuat puasa tak bernilai sehingga hanya mendapatkan rasa lapar dan haus saja. Nabi Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda akan hal ini :
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR. Tabrani).
Seseorang hamba yang berkata dusta, melakukan sumpah palsu, melakukan penipuan dapat membuat puasa tak bernilai. Nabi Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلُ الزُّوْرِ وَالعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ عَزَّوَجَلَّ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan (tetap) mengamalkannya, maka tidaklah Allah Azza wa Jalla butuh (atas perbuatannya meskipun) meninggalkan makan dan minumnya” (HR. Bukhari).
Seseorang hamba yang berkata sia-sia tak bermanfaat dapat membuat puasa tak bernilai. Nabi Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ
“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa” (HR. Ibnu Majah).
Seseorang hamba yang berkata keji/kotor, mengumpat/berteriak-teriak, melakukan caci maki dan bertengkar dapat membuat puasa tak bernilai. Nabi Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji/kotor dan berteriak-teriak, jika seseorang mencaci makinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa”. (Muttafaq ’Alaih).
SHOLAT MALAM. Seorang muslim hendaknya menjalankan sholat malam dengan baik. Begitu banyak keutaamaan yang akan diperoleh bagi seorang hamba dari ibadah tersebut.
Sholat Malam di Bulan Ramadhan Dapat Menghapuskan Dosa. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan (shalat tarawih) atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari Muslim).
Sholat Malam di Bulan Ramadhan Dapat Mendatangkan Pahala Besar. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya kemudian beliau bersabda :
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala shalat satu malam penuh” (H.R. Tirmidzi).
Momentum bulan Ramadhan adalah waktu yang baik untuk kita bisa mendulang berbagai pahala namun dibutuhkan kesungguhan dalam melakukan ketaatan tersebut. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
وَالْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهٗ فِي طَاعَةِ اللهِ
“Dan yang disebut dengan mujahid (orang yang berjihad) adalah orang yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah” (HR. Ahmad).
Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kita petunjuk dan kekuatan dalam melaksanakan berbagai ibadah di bulan Ramadhan ini. Terus komitmenkan diri menjadi pribadi yang lebih produktif. Wallahu ‘Alam.
Ditulis oleh, Ustaz Reo Adi Syahputra, S.Si