Jakarta – Ramadan telah tiba, umat muslim akan lebih rajin datang ke masjid. Di sisi lain, para pengelola masjid pun biasanya menggelar banyak kegiatan di bulan suci ini. Jika biasanya kita mencari tahu kegiatan mesjid secara konvensional, sekarang ada aplikasi mobile yang memudahkannya.
Masjidku, demikian nama aplikasi tersebut, boleh dibilang adalah aplikasi jejaring sosial untuk masjid pertama di Indonesia. Aplikasi ini ingin mengoptimalkan komunikasi dua arah di antara masjid dan para jamaahnya.
“Sebagai sebuah sarana komunikasi umat, Masjidku bertujuan meringankan biaya operasional yang dikeluarkan oleh masjid untuk komunikasi dan penyiaran informasi. Dengan begitu kami berharap dapat meningkatkan partisipasi dan rasa kepemilikan umat Islam terhadap masjidnya,” ungkap Chief Technology Officer Masjidku Adib Toriq.
Dengan aplikasi besutan developer Algostudio ini, masjid akan dimudahkan dalam penyampaian dakwah, pengelolaan kegiatan keagamaan, serta pelaporan infaq dan shodaqoh secara real-time dan akurat. Dari sisi pengguna atau jamaah, mereka bisa mengikuti (follow) kegiatan masjid tertentu dan memberi infaq atau shodaqoh secara online.
Soal keamanan transaksi infaq dan shodaqoh secara online, Masjidku menggandeng PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa). Melalui jaringan ATM bersama milik Artajasa, pengguna dapat dengan mudah menyalurkan donasi kepada masjid yang telah terdaftar di aplikasi Masjidku. Dengan mekanisme ini maka seluruh infaq yang ditransfer oleh pengguna akan langsung masuk ke rekening masjid yang dituju.
Dalam mendukung layanan tersebut, Artajasa telah menyiapkan mekanisme pembayaran melalui transfer yang terintegrasi dengan layanan ATM bersama. Mekanisme pembayaran ini dinamakan Transfer For Payment (TFP) dan dapat dimanfaatkan oleh institusi perbankan maupun non perbankan seperti Masjidku,” jelas Bayu Hanantasena, Direktur Artajasa.
Pengguna Masjidku akan menerima push notification untuk semua kegiatan, berita, maupun infaq dari masjid-masjid yang mereka follow. Pengelola masjid pun dapat mengatur kegiatan dakwahnya, melihat laporan infaq shodaqoh secara real-time, serta membuat dan mengatur publikasi artikel dakwah di laman masjidnya.
Tak hanya bermanfaat di momen Ramadan, aplikasi Masjidku pada dasarnya bisa dipakai kapan pun. Ada berbagai fitur pendukung ibadah yang bermanfaat seperti jadwal sholat, pengingat sholat, penunjuk arah kiblat pada ponsel dan fitur pencarian masjid terdekat.
“Ini media komunikasi yang sangat baik, sesuai dengan kebutuhan umat Islam saat ini. Para pembuat aplikasi Masjidku mendayagunakan ilmu IT yang dititipkan oleh Allah SWT kepada mereka sehingga mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi terkini demi kemaslahatan umat,” kata KH. Abdullah Gymnastiar Pendiri dan Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung.
Sejak dirilis di Android dan iOS, aplikasi ini punya lebih dari 1.000 pengguna. Ada 12 mesjid yang bergabung dalam Masjidku, yakni sejumlah masjid di Jakarta, Bekasi, Bandung, Malang, Boyolali dan Jombang. Developer aplikasi giat merangkul para pengurus masjid untuk bergabung sehingga diharapkan jumlahnya akan terus bertambah. Sebagai pengguna, Anda pun bisa ikut mengajukan agar masjid di kota Anda bisa ikut masuk dalam aplikasi ini. (rns/ash)