RESPON PESOALAN KATERING BASI, PETUGAS HAJI MADINAH PERKETAT PENGAWASAN

0
225

JIC, MADINAH — Pemerintah melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus memperbaiki layanan terhadap jemaah haji di Tanah Suci. Terbaru, petugas meninjau langsung dapur penyedia katering untuk jemaah. Hal ini merespon persoalan katering basi yang belum lama ini terjadi.

Selain respon cepat memberikan teguran keras kepada perusahaan penyedia layanan katering,  petugas juga mengintensifkan pengawasan. Kepala Seksi Katering Daker Madinah Iin Kurniawati (Iin) menegaskan pihaknya telah mengintensifkan pengawasan dengan lebih sering sidak langsung ke dapur katering. Sidak dilakukan untuk memastikan pihak perusahaan melakukan perbaikan sesuai ketentuan.

Dari hasil sidak yang dilakukan, Iin mengaku sudah ada perbaikan yang dilakukan. Dapur Bahar Harr misalnya, sekarang sudah lebih bersih dari sebelumnya. Namun, Iin masih menemukan alat memasak yang belum maksimal.

“Kita menginginkan ada perbaikan, misalnya penggorengan yang lebih besar. Dan mereka menyanggupi untuk mengganti alat tersebut dengan kapasitas yang lebih besar,” ungkapnya saat meninjau dapur Bahar Harr, Senin (14/08/2017).

Leboh lanjut, Iin mengatakan ada tahapan sanksi bagi perusahaan katering. Pertama diberikan teguran lisan. Kedua, teguran tertulis, dan terakhir jika kesalahan yang sama berulang, kuota pesanan akan dikurangi 10 persen. Sanksi yang paling berat adalah pemutusan kontrak.

Sementara itu, Pengawas Katering Madinah Irfansyah (Irfan) menjelaskan soal katering basi itu bermula dari keterlambatan dalam proses memasak karena ketiduran. Akibatnya, masaknya menjadi terburu-buru. “Makanan dari hasil memasak (dalam kondisi panas), mereka langsung masukkan ke dalam boks dan langsung ditutup. Itulah yang menyebabkan basi,” terang Irfan yang juga Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.

Pemilik katering Bahar Harr Usman Bin Rasyid yang turut hadir menyatakan bahwa pihaknya terbuka menerima masukan, dan akan menindaklanjutinya. Dia berjanji akan memperbaiki di waktu-waktu mendatang. “Termasuk perluasan area dapur untuk Indonesia,” terangnya.

Dia juga mengakui belum berpengalaman dan menguasai katering bagi jamaah haji Indonesia. “Cara memasak akan diperbaiki. Kami siap melakukan semua masukan dari Daker dengan baik, termasuk memindahkan dapur ke tempat yang lebih luas,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bahar Harr adalah perusahaan katering yang mendapat teguran tertulis karena menyediakan makanan basi dan kurang takaran porsi (gramasi). Perusahaan ini melayani sekitar 12ribu porsi dan baru pertama kali melayani katering jemaah haji Indonesia.

Sebanyak 3.344 porsi makan malam untuk jamaah Indonesia di Sektor 1 basi pada Rabu (9/8/2017). Makanan yang basi tersebut belum didistribusikan karena sebelum dibagikan ke jamaah, sampel makanan harus dikirim terlebih dulu ke kantor Daker. Setelah diketahui sampel sayuran basi, pembagian urung dilakukan.

Dalam kontrak, jika didapatkan makanan basi, secara langsung katering harus mengganti makanan. Bahar Harr kemudian langsung mengganti makanan dengan menu nasi arab. Makanan disiapkan dan didistribusikan sehingga sampai ke tangan jamaah dalam waktu tiga jam, yakni pada pukul 00.30 WAS.

Sumber ; gomuslim.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

nineteen − five =