Oleh: Prof. Dr. H. Jimly Ashidiqqie
JIC – Jumlah muslim di dunia saat ini sebanyak 20% dari jumlah seluruh penduduk dunia sebanyak 6 milyar, namun peranan yang bisa disumbangkan masih sangat kecil dan ini disebabkan karena kualitas kaum muslimin tidak lebih baik dari umat lain. Padahal sampai abad ke 13 kaum muslimin pernah memimpin peradaban dunia. Sejarah juga pernah mencatat bahwa umat Islam pernah menentukan perjalanan sejarah Andalusia di Spanyol, Asia Selatan khususnya di wilayah India dan Pakistan dengan Kerajaan Mongolnya selama 5 abad meskipun saat itu jumlah umat Islam tidak lebih dari 20%. Kaum muslimin juga pernah memimpin dan menentukan perubahan peradaban manusia karena kualitasnya.
Namun saat ini, dunia Islam sedang terpuruk dan banyak stigma negatif seperti teroris , kemiskinan dan keterbelakangan yang diberikan. Selain itu juga tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana umat Islam bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu berperan besar bagi kemajuan Islam. Untuk itulah kualitas diri, keluarga dan umat harus ditingkatkan sehingga bisa menjadi umat yang bermutu.
Saat ini umat Islam sedang menghadapi krisis di antaranya krisis kepemimpinan, serta dalam kondisi terpuruk. Dunia Islam saat ini sedang mencari dimana kepemimpinan dunia Islam di masa depan akan muncul. Banyak ahli memperkirakan pada abad 22 akan datang satu zaman dimana pusat pertumbuhan ekonomi dunia akan bergeser. Pusat pertumbuhan ekonomi awalnya di Eropa, kemudian di abad 18-20 di Amerika. Abad 22 tanda-tandanya sudah terlihat bahwa pusat pertumbuhan peradaban dunia akan bergeser ke Asia, khususnya Asia Pasifik.
Jika memang terjadi, pusat pertumbuhan dunia akan diwakili oleh kaum muslim melayu sehingga kondisi tersebut tentunya membutuhkan kepemimpinan serta peranan umat Islam. semua kondisi ini akan terjadi dan tergantung kesiapan umat Islam, apakah kita bisa meningkatkan kualitas diri dan keluarga kita masing-masing. Jimmy Charter mantan presiden AS pernah berkunjung ke Indonesia, dia mengatakan saat ini ada 3 negara mewakili 3 agama besar di dunia yaitu India dengan Hindu, Kristen yang diwakili Amerika, dan Indonesia dengan Islamnya. Dia melihat jika Indonesia sukses dengan system demokrasi yang mewujudkan kesejahteraan rakyatnya maka hal ini akan menjadi contoh bagi dunia Islam. seandainya kita mampu menangkap tantangan zaman maka insya Allah Indonesia akan menjadi pusat Peradaban Islam di masa depan.
Dan bagaimana kita mampu merevitalisasi masjid namun tidak hanya dalam makna fisik tapi lebih kepada sumber-sumber nilai. Sehingga peradaban Islam ke depan harus dilandasi roh kehidupan dan ibadah yang berasal dari masjid serta diiringi komitmen yang berkualitas.
Mari kita tanamkan urusan di atas segala urusan adalah pendidikan. Inilah perintah agama kita, Rasulullah dalam banyak hadits mengatakan untuk menuntut dan mencintai Ilmu dan sifat inilah yang hilang dari kaum muslimin. Satu hal penting yang harus diingat bersama adalah majunya umat Islam menjadi tanda majunya bangsa kita secara keseluruhan.