SARAT ESTETIKA, MASJID BAITUL SHOBUR PUNYA NILAI KEARIFAN LOKAL

0
419
w750_h400px__1476166847Menag Lukman Hakim Syaifuddin (kiri) memberikan tausyiah usai meresmikan Masjid Baitus Shobur di Panaragan, TTB, Lampung, Selasa (11/10/2016).
JIC, LAMPUNG — Masjid Baitus Shobur Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung, resmi digunakan untuk kepentingan ummat. Peresmian dilakukan Menteri Agama Lukan Hakim Saifuddin, Selasa (11/10). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menag bersama Bupati Tulangbawang disaksikan ulama dan tokoh masyarakat setempat, dilanjutkan sujud syukur bersama.

“Basjid Baitu Shobur, sebuah Masjid yang unik. Meski belum tuntas bangunannya, namun masjid ini desain-nya sangat menginspirasi dan memotivasi,” ujar Menag Lukman Hakimg mengagumi desain artistik masjid tersebut selepas menjadi Imam Shalat Zuhur.

“Masjid ini harus disosialisasikan kepada masyarakat luas. Karena pastinya, desain masjid ini, yang sangat berbeda dengan kebanyakan masjid di Indonesia, di setiap simbolnya mempunyai makna,” ujar Menag.

Menag melihat, Masjid Baitul Shobur yang sarat estetika tersebut, merupakan penggabungan antara nilai-nilai kearifan lokal Tubaba dan nilai-nilai Islam, sehingga hingga mampu mewujudkan masjid yang unik.

“Menara, bangunan, kubah hingga bentuk semuanya, sangat berbeda. Sekali lagi, Masjid ini akan mampu memotivasi dan menginspirasi bagi yang melihat dan memperhatikannya. Ini adalah salah satu bukti, bahwa nilai warisan lokal kita, sangat kaya dan dapat dipadukan dengan nilai-nilai Islam yang pada hakekatnya ikut juga menjaga dan memelihara tradisi dan kearifan lokal,” ucap Menag.

Nama Bagus Shobur, menurut Menag juga, sangat tepat. Rumah kesabaran. Mempunyai makna yang sangat luas. Tentang ketegaran, keistiqomahan, konsistensi. “Terlebih masjid ini akan dikembangkan menjadi Islamic Center. Terima kasih Pak Bupati. Saya sangat mengapresiasi,” kata Menag menyampaikan apresiasinya.

Kedatangan Menag dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Tulangbawang disambut tarian khas Tubaba. Usai peresmian masjid, Menag berkesempatan menabur ribuan bibit ikan Nila dan Gurame di Danau samping masjid yang juga digunakan untuk wudhu.

Hadir dalam kesempatan tersebut,Wakil Gubernur Provinsi Lampung yang juga mantan Bupati Tubaba, Bachtiar Basri, Kakanwil Kemenag Lampung, MUI Provinsi Lampung, Kakankemenag se Provinsi Lampung, para tokoh agama dan masyarakat Tubaba.

Masjid Baitul Shobur memang sangat unik. Di sebelah timur, utara, dan barat masjid, dibangun danau buatan yang luas. Di sebelah barat, di tengah danau, ada taman buatan yang ditumbuhi bunga beraneka ragam. Danau bagian utara dan darat berbatasan langsung dengan masjid.

Dinding-dinding masjid dibuat terbuka untuk menjaga kesejukan dalam masjid karena perputaran angin bisa leluasa. Tulisan Asmaul Husna menghiasi dinding atas masjid yang jika malam hari akan nampak indah nan elok karena ada lampu penerang.

Taman-taman yang dibuat di sekitar masjid juga unik. Taman tersebut bagian bawahnya kosong, sebuah taman di atas meja yang diberi tanah dan tanaman, lalu didesain indah dan menarik. Sebelah Selatan masjid untuk tempat wudhu menggunakan kran air, sementara sebelah Utara bisa berwudhu di dalam danau. Sebelah tenggara masjid, didirikan bangunan besar dan luas khas Tubaba.

Bentuk masjid pun tak seperti masjid pada lazimnya, mirip seperti tugu dan bahkan lebih tepat seperti ikat/penutup kepala khas Tubaba/Lampung.

Menag pun mengajak, masyarakat untuk berdakwah yang sesuai dengan esensi agama, yakni tentang nilai-nilai kebenaran dan memanusiakan manusia. “Berdakwah itu mengajak, bukan mengejek. Dakwah itu ramah, bukan marah,” tutur Menag.

Menag berharap, masyarakat Islam berdakwah dengan bijaksana, menasehati dengan baik dan berdiskusi dengan cara yang baik. Karena, inilah ajaran Islam.

Sumber : kemenag.go.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

three × 4 =