JIC– Pasukan pendudukan Israel pada hari Senin (3/10), membombardir sebuah sekolah menengah di barat daya kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki dengan gas air mata dan bom suara, yang menyebabkan sesak nafas.
Ghassan Daghlas, yang memantau kegiatan pemukiman di Tepi Barat utara, mengatakan kepada WAFA tentara menyerbu Desa Tal, barat daya Nablus, dan menembakkan gas air mata dan bom suara di sekitar SMA Tal, mengganggu kelas dan memaksa evakuasi dari siswa dan guru, beberapa di antaranya menderita sesak nafas setelah menghirup gas air mata.
Kekerasan pemukim terhadap warga Palestina dan harta benda mereka rutin terjadi di Tepi Barat dan jarang dituntut oleh otoritas Israel.
Ada lebih dari 700.000 pemukim Israel yang tinggal di permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Bulan lalu, di hadapan hadirin Sidang Majelis Umum PBB, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa “keyakinan kami untuk mencapai perdamaian berdasarkan keadilan dan hukum internasional semakin berkurang, karena kebijakan pendudukan Israel.”
Dalam pidato yang disampaikan sehari setelah pidato PM Israel Yair Lapid, Abbas menyampaikan penilaian pesimistis terhadap upaya diplomasi sejauh ini. Ia mengatakan, “kampanye gila-gilaan untuk menyita tanah kami” terus terjadi dalam perselisihan dari generasi ke generasi, sementara pihak militer “membunuh orang-orang Palestina di siang bolong” tanpa sanksi hukum.