JIC– Kementerian Luar Negeri dan Urusan Ekspatriat (Kemlu) Yordania, Selasa (3/1), memanggil Duta Besar Israel di Amman untuk menyampaikan nota protes terhadap Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir yang menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Seperti dikutip dari Wafa, Rabu (4/1), Juru Bicara Kemlu Yordania Sinan Al-Majali menyatakan, Dubes Israel diminta untuk segera menyerahkan surat protes tersebut kepada pemerintahnya, yang menegaskan bahwa Israel sebagai kekuatan pendudukan, harus mematuhi kewajibannya sesuai dengan hukum internasional, khususnya hukum humaniter internasional, mengenai kota Yerusalem yang diduduki dan kesuciannya, terutama Masjid Al-Aqsa.
Ia juga menegaskan, Masjid Al-Aqsa yang diberkahi dengan luas keseluruhan 144 dunum adalah tempat ibadah murni bagi umat Islam.
Nota protes tersebut meminta pemerintah Israel untuk mengakhiri semua tindakan yang ditujukan untuk campur tangan yang tidak dapat diterima dalam urusan Masjid Al-Aqsa yang diberkati dan menyatakan, Wakaf Yerusalem dan Administrasi Masjid Al-Aqsa yang diberkati adalah otoritas hukum dengan yurisdiksi eksklusif untuk mengelola semua urusan masjid.
Nota protes tersebut juga memperingatkan, pelanggaran dan serangan terus-menerus terhadap kesucian memperingatkan eskalasi lebih lanjut dan merupakan tren berbahaya yang harus segera dihentikan.
Sebelumnya, Uni Emirat Arab (UEA) mengutuk keras penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa oleh seorang menteri Israel di bawah perlindungan pasukan Israel.
Dalam sebuah pernyataan resminya, Selasa (3/1), Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (MoFAIC) UEA menegaskan kembali posisinya tentang perlunya memberikan perlindungan penuh terhadap Masjid Al-Aqsa dan menghentikan pelanggaran serius dan provokatif yang terjadi di sana.
Selain itu, Kementerian menggarisbawahi perlunya menghormati peran penjagaan Kerajaan Hashemite Yordania atas tempat-tempat suci dan wakaf Islam di Kota Al-Quds (Yerusalem) sesuai dengan hukum internasional.
Seperti diketahui, Menteri keamanan nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang dijajah. Tindakan menteri sayap kanan itu lantas mendapat reaksi keras dari warga Palestina yang menyebutnya sebagai “provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Ben-Gvir tampak mengunjungi situs suci ketiga umat Islam itu pada hari Selasa di bawah pengamanan ketat serdadu Israel.