

JIC, Jakarta — Raja Salman beserta rombongan resmi tiba di tanah air pada Rabu (01/03/2017) di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Lawatan kenegaraan Kerajaan Arab Saudi tersebut membawa banyak peluang kerjasama dengan Pemerintah Indonesia, salah satunya adalah terkait dengan penanaman modal.
Pada peringkat realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia periode 2012-2016, realisasi investasi Arab Saudi di Indonesia hanya menempati urutan 36 dari total 115 negara. Realisasi program investasi Arab Saudi di Indonesia selama 5 tahun terakhir hanya sebesar US$ 34,6 juta dengan jumlah 82 proyek.
Dilansir dari publikasi resmi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), ada 82 proyek Arab Saudi terdapat di 8 provinsi, yaitu Banten dengan 2 proyek dengan nilai US$ 29,3 juta, Jakarta dengan 21 proyek nilai US$ 2,2 juta, Bali dengan 3 proyek nilai US$ 1,5 juta, Jawa Barat dengan 40 proyek nilai US$ 500 ribu, Sumatera Utara dengan 3 proyek nilai US$ 400 ribu, Kalimantan Timur dengan 2 proyek nilai US$ 300 ribu, Kalimantan Barat dengan 1 proyek nilai US$ 200 ribu, dan Jawa Tengah dengan 10 proyek nilai US$ 200 ribu.
Sedangkan 82 proyek itu melingkupi sektor seperti industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi, terdapat 12 proyek dengan nilai US$ 28,8 juta. Sektor hotel dan restoran terdapat 17 proyek dengan nilai US$ 2,6 juta. Sektor perdagangan dan reparasi sebanyak 25 proyek dengan nilai US$ 2,4 juta.
Adapun sektor pertambangan terdapat 2 proyek dengan nilai US$ 300 ribu, lalu sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran yang terdapat 19 proyek dengan nilai US$ 300 ribu, serta sektor jasa lainnya yang terdapat 11 proyek dengan nilai US$ 100 ribu, dan jika ditotal periode 2012-2016 sebesar US$ 34,6 juta.
Jika dirinci, pada 2012 Arab Saudi sama sekali tidak melakukan investasi, pada 2013 realisasinya hanya US$ 400 ribu, pada 2014 meningkat menjadi US$ 2,9 juta, dan 2015 meningkat US$ 30,4 juta, dan di 2016 hanya sebesar US$ 900 ribu.
Lawatan kenegaraan Raja Salman ke Indonesia membawa banyak misi. Setelah melakukan bilateral kedua pimpinan Negara di Istana Kepresidenan Bogor, agenda dilanjutkan dengan penandatanganan sejumlah notakesepahaman oleh para menteri. Berdasarkan rilis Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Sheikh Saleh bin Abdulaziz Alash-Sheikh menandatangani nota kesepahaman di bidang urusan Islam.
Sumber ; gomuslim.co.id