JIC – Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) turut memberi fokus atas aspek ekonomi umat Islam. Pasalnya, ekonomi umat selama ini belum bisa dimaksimalkan.
Sandiaga Salahuddin Uno menjadi pembicara dalam rapat kerja nasional yang digelar Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) menekankan, umat Muslim harus bisa bersatu membangkitkan ekonomi kerakyatan, demi mampu mewujudkan cita-cita UUD 45 memakmurkan umat.
“Lewat ekonomi kerakyatan, kita harus berhasil mempersatukan umat Islam menjadi maju, bermoral dan mandiri,” kata Sandi, Sabtu (30/4). Ia mengingatkan perekonomian umat sudah berada di lampu kuning menuju merah, lantaran hingga kini belum berhasil memakmurkan perekonomian umat.
Maka itu, Sandi menilai perlu ada langkah tepat dalam memberdayakan kemampuan yang dimiliki, termasuk mengelola dana haji yang selama ini belum dimaksimalkan. Dana haji sebesar sekitar Rp 80 triliun, lanjut Sandi, merupakan dana umat yang harus bisa dikelola secara profesional, lewat mobilisasi dan maksimalisasi usaha.
Ia pun berharap ada dorongan investasi kepada umat Islam, dan harus mampu menjangkau sektor-sektor yang selama ini seakan belum tersentuh. Terkait itu, Sandi mengajak para pengurus IPHI agar mampu menerapkan sistem kerja empat as, yaitu kerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas.
Ia menambahkan, umat Islam harus bisa memanfaatkan seluruh kemudahan yang selama ini diberikan Allah SWT, sehingga terwujud ekonomi umat yang kuat. “Saya siap jadi bagian IPHI, agar mampu membangun ekonomi umat,” ujar Sandi.
Ketua Dewan Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Jenderal (Purn) Djoko Santoso, mengaku prihatin dengan kondisi umat Islam di Indonesia, yang mayoritas dalam jumlah tapi minoritas dalam kemakmuran. Maka itu, ia meminta para pengurus IPHI bekerja sepenuh hati, demi memperjuangkan hak-hak umat Islam.
“Hak-hak umat islam perlu diperjuangkan, karena hakekat kemerdekaan adalah meningkatkan kesejahteraan, martabat dan harkat,” kata Djoko, saat memberi sambutan di Rakernas IPHI ke 12, Sabtu (30/4).
Ia menuturkan 82 persen masalah yang dihadapi Indonesia, merupakan persoalan-persoalan yang menyangkut umat Islam, seperti keterbelakangan, kemiskinan dan pengangguran. Dengan begitu, kata dia, tidak ada alasan umat Islam merasa tidak perduli akan permasalahan yang ada, termasuk dalam memperjuangkan hak-hak umat Islam.
Djoko menyebut para pengurus IPHI sebagai pasukan elit umat Islam, lantaran memiliki tanggung jawab untuk bekerja sepenuh hati, semata-mata demi mengharapkan ridho Allah SWT. Selain itu, sebutan pasukan elit dirasa sangat tepat, mengingat para pengurus IPHI tidak sekadar memiliki ilmu duniawi yang tinggi, tapi juga ilmu agama.
Sumber ; republika.co.id