JIC – Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang mengakar di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Di Beberapa daerah, pesantren disebut dengan sebutan beragam, misalnya Dayah [Aceh], Perguruan (Sumatera) dan lain sebagainya.
Patut disayangkan akhir-akhir ini banyak orang yang salah kaprah memaknai arti pesantren. Kebanyakan image yang beredar di masyarakat bahwa pesantren itu kuno, radikal, dan sebagainya.
Namun ternyata fakta ini dipatahkan oleh banyak orang. Beberapa petinggi negeri ini merupakan jebolan Pesantren, sebut saja misalnya Hidayat Nur Wahid dan lain sebagainya. Banyak pula para menteri yang jebolan Pesantren, bahkan presiden Abdurrahman Wahid dan banyak Gubernur dan Bupati di Indonesia merupakan alumni Pesantren.
Banyak pula yang mengira bahwa pesantren hanya mempelajari ilmu-ilmu agama dan kitab kuning yang dianggap kuno dan dipandang sebelah mata, padahal di pesantren diajarkan pula sains dan tidak sedikit alumni pesantren yang menjadi ilmuwan dan teknokrat.
Bahkan, prestasi santri di bidang sains tak diragukan lagi. Pondok Pesantren Husnul Khotimah misalnya, PonPes ini telah menjuarai olimpiade sains nasional 2015.
Nah, beriku ini kita akan mengupas 10 Pondok Pesantren terbaik di Indonesia. Tapi jangan salah faham dulu, maksud terbaik di sini adalah berdasarkan popularitas. Sebab, semua pesantren rata-rata sama terbaiknya, hanya saja sebagian pesantren memang kurang populer. Berikut urutannya:
1. Pondok Pesantren Darussalam GONTOR
Tak ada yang tak kenal dengan Pesantren yang satu ini. Kepopulerannya tidak hanya di dalam negeri, bahkan hingga ke mancanegara.
Dari sejarahnya, Pondok Pesantren ini didirikan oleh KH Zainudin Fananie, KH Ahmad Sahal, dan KH Imam Imam Zarkasy pada tanggal 10 April tahun 1962 di Ponorogo. Tiga pendiri ini disebut-sebut sebagai Trimurti.
Pada awalnya Pondok Pesantren ini hanya memiliki satu wadah pendidikan yaitu Tarbiyatul Athfal (setingkat dengan taman kanak-kanak). Beberapa tahun kemudian Pondok ini mendirikan Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiah (KMI) yang setara dengan Sekolah Menengah, disusul dengan Institut Studi Islam Darussalam (ISID) yangsekarang disebut sebagai Darussalam University yang menyelenggarakan pendidikan hingga jenang s3 (Doktoral)
2. Pondok Pesantren Langitan
Pondok Pesantren Langitan berdiri pada tahun 1852. Dari sejarahnya, Pondok Pesantren ini termasuk salah satu lembaga Islam tertua di indonesia. Pesantren ini sudah berdiri berpuluh-puluh tahun sebelum indonesia merdeka.
Kiyai Abdullah Faqih yang sempat memimpin pesantren ini adalah seorang ulama kharismatik, bahkan hingga pejabat-pejabat tinggi di negeri ini pun segak kepada beliau.
Lembaga pendidikan yang banyak melahirkan para ulama ini terletak di Desa Widang, Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur. Luas komplek wilayah Pondok Pesantren ini kurang lebih 7 hektare dan berasa di samping areal bengawan solo. Jadi, bagi kalian yang ingin mondok dan menikmati keindahan bengawan solo, disini tempatnya.
3. Pondok Pesantren Daar El-Qolam
Terletak di Desa Pasir Gintung Kec Jayanti Kab Tangerang-Banten, Pesantren ini didirikan pada tanggal 20 Januari tahun 1968 oleh H. Qasad Mansyur dan Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief.
Sebagai pendiri, dua tokoh ini sangat terkenal dikalangan mereka. Pada tanggal 15 Juni tahun 1997 terjadi musibah besar yang menimpa mereka, yaitu meninggalnya Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief sebagai pendiri sekaligus figur bagi pesantren ini.
Sepeninggal beliau, kepemimpinan pesantren diteruskan oleh K.H. Adrian Mafatihullah Karim, Hj. Enah Huwaenah dan K.H. Drs. Ahmad Syahiduddin.
Pesantren ini juga termasuk pesantren terbesar di Banten, sampai sekarang santrinya mencapai kurang lebih 4298 orang
4. Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin
Pondok Pesantren yang sering juga disebut dengan Pondok Pesantren Kesugihan ini didirikan pada tanggal 24 Nopember tahun 1925. Pondok Pesantren ini terletak di Desa Kesugihan Kec. Kesugihan Kab.Cilacap.
Setelah pendirinya wafat, Pondok Pesantren ini diasuh oleh kepada putra pendirinya yaitu KH Chasbulloh Badawi dan KH Ahmad Mustholih.
5. Pondok Pesantren Asy Syafi’iah Nahdatul Wathon
Awal mulanya, Pondok Pesantren ini berdiri atas perintah dari Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath (Mekkah) kepada muridnya Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Setelah 13 tahun menimba ilmu di negeri Mekkah, Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pulang ke indonesia untuk melaksanakan perintah gurunya tersebut.
Di tahun 1934 ia tiba di pulau Lombok, ia mendirikan Pondok Pesantren Al- Mujahidin. Kemudian pada tanggal 22 agustus tahun 1937, beliau kembali mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) yang peserta didiknya khusus untuk laki-laki.
Lalu pada tanggal 15 21 April tahun 1943, beliau mendirikan madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) untuk kaum perempuan. Dua Madrasah perama yang berdiri di Pulau Lombok, dan dari dua madrasah itulah Pondok Pesantren Asy Syafi’iah Nahdatul Wathon lahir.
6. Pondok Pesantren Al-Mu’min
Pondok pesantren Al-Mu’min didirikan pada tahun 1974. Pendirinya dinamakan sebagai “Enam Serangkai” yaitu : Abu Bakar Ba’asyir, Abdullah Sungkar, Abdullah Baradja, Yoyok Rosywadi, Daeng Matase, Abdul Qohar H. dan Hasan Basri.
Lokasi pondok pesantren ini berada di sisi selatan terminal angkutan umum dalam kota Surakarta, lebih tepatnya di Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo.
Pada awalnya lembaga ini hanyalah lembaga Radio non-komersial dan Pengajian kekeluargaan (usrah). Namun, seiring berjalanya waktu lembaga ini berkembang hingga menjadi pesantren terbaik seperti sekarang ini
7. Pondok Pesantren Tebuireng
Pondok pesantren ini merupakan salah satu pesantren terbesar di Kab. Jombang. Pada tahun 1899, Pondok Pesantren ini didirikan oleh salah satu ulama terbesar yaitu KH. Hasyim Asy’arie.
Disamping pelajaran ilmu syari’at, bahasa Arab dan Agama islam, pondok pesantren ini juga memasukan pelajaran umum kedalam struktur pembelajarannya.
Pesantren Tebuireng sudah sangat banyak memberikan kontribusi terhadap masyarakat indonesia. Terutama di dalam dunia pendidikan indonesia. Oleh sebab itu pesantren ini termasuk kedalam katagori pesantren terbaik.
8. Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta
Bila menyebut pesantren terkemuka di Ibukota Jakarta, pastilah Darunnajah disebut. Berawal dari Madrasah Al-Islamiyah di Petunduhan Palmerah, K.H. Abdul Manaf Mukhayyar mendirikan pesantren ini. Namun, pada tahun 1959 Madrasah tersebut digusur untuk perluasan komplek Olahraga Senayan. Untuk melanjutkan cita-citanya, maka ia membeli tanah di kawasan Ulujami.
Pada tahun 1960, K.H. Abdul Manaf Mukhayyar mendirikan kembali Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI) yang dikemudian hari berubah menjadi lembaga pesantren. Periode inilah yang menjadi cikal bakal didirikannya pesantren.
9. Pondok Pesantren Al Khairaat
Di wilayah Sulawesi, Pesantren al-Khairat merupakan lembaga pendidikan Islam paling populer. Pondok pesantren ini berdiri pada tahun 1963, yang menjadikannya masuk dalam kategori pesantren terbaik adalah paket pendidikan yang bersifat holistik.
Pendidikan yang diajarkan di pesantern ini merupakan okmbinasi dari Empat jenis pola pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan bahasa Arab modern, kajian kitab kuning serta pendidikan tingkat madrasah diniyah. Selain itu di pondok pesantren ini juga mempunyai program tambahan yaitu Tahfidzul Qur’an.
10. Pondok Pesantren Rasyidiah Khalidiah
Di wilayah Kalimantan, Pesantren Rasyidiah Khalidiyah merupakan yang paling populer. Terletak di wilayah Amuntai Kalimantan Selatan, dan biasa disingkat dengan RAKHA.
Pesantren ini awal mulanya berdiri dengan nama Arabische School yang didirikan pada tanggal 13 Oktober 1922 M. bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1341 H. dan berawal dari sebuah rumah sederhana yang terletak di Desa Pakapuran Amuntai.
Pesantren ini didirikan oleh Tuan Guru K.H Abdurrasyid, alumnus Universitas Al Azhar Cairo dari tahun 1912-1922.
Sejak Periode 1979 s/d 2010, Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah dan dalam kepimpinan saat ini oleh H. Syafriansyah , telah menyelenggarakan Pendidikan: 1. Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI RAKHA ) 2. Madrasah Aliyah Normal Islam Putra 3. Madrasah Aliyah Normal Islam Putri
4. Madrasah Tsanawiyah Normal Islam Putra 5. Madrasah Tsanawiyah Normal Islam Putri 6. Ma’had Aly 7. Qismu Takhassus Diny 8. Raudhah Tahfidz Al – Qur’an 9. Taman Pendidikan Al-Qur’an / Taman Kanak-kanak Al Qur’an 10. Pendidikan Usia Dini ( PAUD ) 11. RA Normal Islam Terpadu 12. MI Normal Islam Terpadu
11. Perguruan Thawalib Padang Panjang
Jauh sebelum tahun 1900, di bawah asuhan Syekh Abdullah Ahmad Perguruan Thawalib telah memulai pendidikannya dengan sistim halaqah bertempat di Surau Jembatan Besi Padang Panjang.
Pada tahun 1911, DR.H. Abdul Karim Amarullah, seorang ulama besar yang baru pulang belajar dari Mekkah yang dikenal dengan sebutan Inyiak Rasul (ayah Alm. Buya HAMKA) mengubah sistim belajar dari halaqah menjadi klasikal.
Pada tahun 1926 dibawah pimpinan Tuanku Mudo Abdul Hamid Hakim, dibangun lokal belajar di jalan Lubuk Mata Kucing (Kampus Thawalib Putra sekarang). Mulai tahun 1959 Perguruan Thawalib dipimpin oleh H.Mawardy Muhammad, dan pada tahun 1974 membuka Perguruan Tinggi Fakultas Dakwah dan Publisistik, Fakultas Syari’ah wal Qanun bersama-sama dengan Prof.DR.KH. Zainal Abidin Ahmad (Alumni Thawalib, mantan Ketua Parlemen RI, Wartawan dan Pengarang). Kemudian Perguruan Thawalib dipimpin oleh murid-murid H.Mawardy Muhammad ; Drs.H. Abbas Arief, H. Djawarnis,Lc. Prof.DR.Sirajuddin Zar (mantan Rektor IAIN Imam Bonjol), Prof.DR.H.Tamrin Kamal,MS. Firdaus Tamin, BA.
12. Pondok Pesantren La Tansa
Pesantren La Tansa adalah Pesantren bercirikan modern yang berlokasi di desa Parakansantri Kec. Cipanas Kab. Lebak-Banten. Salah satu pendiri pondok pesantren Daar el-Qolam juga turut berpartisipasi dalam proses pendirian pesantren ini.
Setelah Drs. K.H. Ahmad Rifa’i Arief wafat, kepemimpinan Pesantren La Tansa diambil alih oleh K.H. Sholeh, S.Ag, MM dan K.H. Adrian Mafatihullah Karim, MA. Pesantren ini berada dibawah naungan lembaga Yayasan La Tansa Mashiro.
Sumber ; putramelayu.web.id
Kok fotonya tidak sesuai, no 8 kan Pondok Pesantren Assalam Surakarta.
Tolong kalau kasih informasi yang bener dong…
Adventure Quest Worlds
AQW