KILAS INTERNASIONAL : DUNIA SOROTI PAPUA HINGGA PENUNDAAN SIDANG NAJIB RAZAK

0
41

Kabar dunia Senin (19/8) diramaikan berbagai isu, mulai dari organisasi internasional yang menyoroti kerusuhan di Papua hingga penundaan sidang Najib Razak. (AP Photo/Aaron Favila)

Jakarta, JIC — Kabar dunia pada Senin (19/8) diramaikan dengan berbagai isu, mulai dari sejumlah organisasi internasional yang menyoroti kerusuhan di Papua hingga penundaan sidang mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, terkait skandal korupsi 1MDB.

1. Media Asing Soroti Kerusuhan di Papua

Tak hanya media lokal, sejumlah media asing juga mewartakan aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di Jayapura dan Manokwari, Papua, pada Senin (19/8).

Surat kabar Amerika Serikat, seperti The New York Times, hingga media Inggris, The Guardian, menyoroti warga Papua membakar ban-ban hingga gedung parlemen daerah di Manokwari sebagai respons atas penangkapan puluhan mahasiswa Papua di Surabaya sehari sebelumnya.

Selain dua media Barat itu, kantor berita Al Jazeera asal Qatar juga mewartakan kerusuhan di Papua. Media itu menyoroti demonstran yang turun ke jalan sambil membawa bendera bintang kejora, simbol separatisme Papua selama ini.

Portal berita Channel NewsAsia dan harian The Straits Times dari Singapura juga menyoroti kerusuhan di Papua.

Aksi demonstrasi ini dipicu oleh pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya oleh sekelompok anggota ormas pada Jumat (16/8) malam.

Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya, disebut bermula dari peredaran foto bendera merah putih yang rusak di depan asrama tersebut di sejumlah grup WhatsApp.

2. Amnesty International Minta Setop Aksi Rasial ke Warga Papua

Tak lama setelah pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya pada akhir pekan lalu, kelompok pemerhati HAM, Amnesty International mendesak agar tindakan represif dan diskriminatif berbau rasial terhadap warga Papua dihentikan.

Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menuturkan bahwa penangkapan puluhan mahasiswa Papua di Surabaya dan kerusuhan di Manokwari serta Jayapura “memperlihatkan bagaimana aparat negara dan kelompok non-negara melakukan tindakan diskriminatif bernuansa rasial” terhadap warga Papua.

Usman menyayangkan sikap polisi yang “membiarkan lontaran kata-kata bernada penghinaan rasial seperti menyebut orang Papua sebagai monyet, anjing, dan babi” selama penangkapan berlangsung.

Demo di KBRI, Warga Filipina Desak Pembebasan Papua Barat

Ketika kerusuhan pecah di Manokwari dan Jayapura, belasan warga Filipina dilaporkan menggelar protes menuntut pembebasan Papua Barat di depan gedung Kedutaan Besar RI di Manila, Senin (19/8).

Berdasarkan pantauan pewarta foto AP, belasan pemrotes itu menyerukan penghentian “pendudukan Indonesia terhadap Papua Barat.”

Sejumlah pedemo juga membawa slogan bertuliskan “Bebaskan Papua Barat”, “Akhiri Genosida di Papua Barat”, hingga “Freeport, Out Of West Papua!”

Papua Jadi Sorotan Dunia hingga Penundaan Sidang Najib RazakBelasan warga Filipina dilaporkan menggelar protes menuntut pembebasan Papua Barat di depan gedung Kedutaan Besar RI di Manila, Senin (19/8).
 (AP Photo/Aaron Favila)

Sekretaris Kedua Pelaksana Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Manila, Agus Buana, menuturkan demonstrasi sejak Senin pagi itu diikuti oleh 13 warga Filipina yang berasal dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat.

Sementara itu, pelaksana tugas juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, mengatakan bahwa demo di depan KBRI Manila itu dilakukan oleh orang-orang “yang mengatasnamakan kelompok komunis Filipina.”

4. Jaksa Tak Siap, Sidang Najib Razak Terkait 1MDB Ditunda

Selain isu Papua, kabar internasional juga diramaikan dengan penundaan sidang terhadap mantan PM Malaysia, Najib Razak, terkait skandal lembaga investasi negara 1MDB karena jaksa mengaku belum siap.

Jaksa penuntut, Gopal Sri Ram, meminta sidang ditunda hingga bulan depan karena saat ini Najib masih menjalani tuntutan pengadilan lainnya. Ia juga mengatakan dokumen-dokumen persidangan masih perlu diserahkan kepada kuasa hukum Najib dan sejumlah saksi mata.

Hakim pengadilan pun menyetujui permintaan jaksa untuk menunda persidangan, tapi hanya sampai minggu depan.

Dalam kasus ini, Najib didakwa 21 tuntutan termasuk pencucian uang dan empat tuntutan lainnya terkait penyalahgunaan kekuasaan. Ia juga dituduh menerima sejumlah uang 1MDB di rekening pribadinya yang dikirim dari bank asing. (has)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here