RAHASIA IKHLAS

0
436

RAHASIA IKHLAS

JIC – Barang siapa memutuskan diri untuk tidak mengurus dirinya dan melimpahkan urusannya pada Allah; memutuskan pilihannya hanya pada pilihan Allah, memutuskan pandangannya hanya memandang Allah, memutuskan kebaikannya hanya pada ilmu Allah disebabkan oleh disiplin kepatuhan dan ridhanya, kepasrahan total dan tawakalnya pada Allah, maka Allah benar-benar menganugerahkan kebaikan nurani hati, yang juga disertai dengan dzikir, tafakkur, dan hal-hal lain yang sangat istimewa.

Ikhlas merupakan nur dari nur Allah SWT yang dititipkan Allah dalam hati hamba-Nya yang beriman, lalu Allah memotong dengan nur itu dari selain-Nya. Itulah prinsip ikhlas. Kemudian ikhlas itu bercabang menjadi empat kehendak:

  1. Kehendak ikhlas dalam beramal untuk mengagungkan Allah SWT.
  2. Kehendak ikhlas untuk mengagungkan perintah Allah SWT.
  3. Kehendak ikhlas untuk meraih balasan dan pahala.
  4. Kehendak ikhlas dalam membersihkan cacat-cacat yang tidak bisa dihalau, selain tindakan tersebut.

Semua kehendak tersebut kita lakukan. Barang siapa berpegang salah satu dari kategori di atas ia disebut orang yang ikhlas (mukhlish) yang mendapatkan derajat di sisi Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya. “Allah Maha Melihat atas apa yang mereka kerjakan.”

Untuk itulah Allah menceritakan, sebagaimana dikisahkan Jibril kepada Rasulullah SAW. Ikhlas itu merupakan rahasia dari rahasia-Ku, yang kutitipkan dalam hati orang yang Aku cintai dari hamba-hamba-Ku.”

Apabila engkau ingin selamat dari tipu daya, maka ikhlaslah dalam beramal semata karena Allah SWT disertai ilmu pengetahuan. Dan janganlah engkau rela sedikitpun terhadap nafsumu.

Ikhlas itu ada empat:

Ikhlas dari seorang yang mukhlish, maka ia ikhlas bersama-Nya dan ikhlas bagi-Nya. Dalam hal ini terbagi menjadi dua, yaitu ikhlasnya kaum Shadiqin dab ikhlasnya kaum Shiddiqin. Ikhlasnya shadiqin semata untuk mendapatkan balasan dan pahala, sedangkan ikhlasnya Shiddiqin semata utnuk memandang wujud al-Haq, sebagai tujuan, bukan tertuju pada sesuatu di Sisi-Nya. Barang siapa disinggahi hatinya oleh ikhlas yang sedemikian rupa itu, maka ia dikategorikan orang yang dikecualikan dari ucapan musuh-Nya dengan firman-Nya: “Dan pasti akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba-Mu yang dianugerahi ikhlas.” (QS. Al-Hijr: 39-40)

Sumber: Cahaya Sufi  #koleksi Perpustakaan JIC

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

7 + 14 =