MALL DI DUBAI INI SEDIAKAN RUANG BAGI PENGUNJUNG NON-MUSLIM DAN ANAK YANG MAKAN DI JAM PUASA

0
261

Selama r​amadan, pemerintah Dubai melarang warganya makan pada saat jam puasa di fasilitas umum seperti mall. Namun hal ini tidak berlaku bagi para turis dan anak-anak yang sedang berkunjung ke Mall Emirates di Dubai. Mereka boleh makan pada saat jam puasa di ruangan khusus yang ditutupi papan-papan besar.

Seperti diberitakan Khaleej Times (06/07/15), papan-papan besar yang mengelilingi area ruang makan khusus tersebut bertuliskan informasi seperti ruangan makan diperuntukkan bagi pengunjung non-muslim, pengunjung yang sedang tidak berpuasa, dan anak-anak. Mereka diperbolehkan masuk setelah pukul 12 siang.

Selain itu, tertulis pula informasi “Seseorang hanya boleh makan di dalam ruang makan khusus yang disediakan ini. Siapapun dilarang makan atau minum di dalam mall. Mereka yang kedapatan makan di tempat umum akan dikenakan tindakan hukum dan denda.”

Langkah pemerintah ini mendapat apresiasi dari banyak pihak karena menyiratkan toleransi beragama didalamnya. Banyak warga Dubai juga mengaku kaget karena pemerintah menyediakan ruang makan khusus tersebut.

Seorang non-muslim yang bekerja di Dubai, Megan Brazil mengatakan dirinya sangat senang dengan kebijakan ini. “Ketika saya mengurus pekerjaan di mall dan membawa anak-anak dalam waktu lama, saya sangat senang mereka bisa makan di siang hari. Saya sudah tinggal 7 tahun disini dan ini pertama kalinya saya melihat pemerintah menyediakan ruang makan khusus yang besar saat ​r​amadan.” jelas Megan.

Begitu juga dengan Akiko Yoshida, seorang ibu rumah tangga asal Jepang yang sudah menetap 7 tahun di Dubai. Yoshida sangat senang karena ruang makan khusus ini juga menyediakan pilihan menu beragam dengan harga yang lebih murah daripada di kafe atau restoran.

Walaupun begitu, tidak semua m​uslim mengapreasiasi langkah pemerintah ini. “Beberapa orang mengeluh karena melihat orang lain yang sudah makan saat siang hari ternyata masih berada di mall untuk makan di jam buka puasa,” ujar seorang petugas di ruang makan khusus tersebut.

Seorang warga Dubai yang tidak mau diketahui namanya juga menyarankan agar pemerintah mengganti istilah “non-muslim” di beberapa papan informasi dengan “non-fasting.” Hal ini karena ada pula m​uslim yang sedang tidak berpuasa atau perlu masuk ke dalam ruang makan khusus tersebut untuk menemani anak mereka makan.

Tak seperti pemerintah Dubai yang masih bertoleransi dengan warga yang tidak berpuasa, pemerintah Brunei justru lebih ketat. Pemerintah disana memberlakukan larangan makan siang di seluruh restoran. Semua restoran, baik halal maupun non-halal, tidak diizinkan melayani konsumen yang makan di restoran mulai dari fajar hingga senja.

(odi/adr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

twelve + sixteen =