JIC– Menghadiri Pembinaan Komunitas Seni Budaya Islam yang digagas Subdivisi Seni Budaya PPIJ, Wakil Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) Dr.KH Didi Supandi, MA berharap kegiatan ini dapat memberikan kemanfaatan yang besar bagi umat khususnya para peserta pelatihan.
“Apalagi di pagi hari ini kita memanfaatkan limbah atau sesuatu yang tidak terpakai lagi menjadi kemudian bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai yang lebih baik,” kata Kiai Didi di ruang Foodcourt Jakarta Islamic Centre, Sabtu (12/8/2023).

Kiai Didi dalam sambutannya juga menjelaskan bahwa PPIJ sebagai pusat pengkajian dan pengembangan peradaban Islam, Jakarta Islamic Centre ini juga sebagai tempat kegiatan sosial, keagamaan, ekonomi, dan kemasyarakatan.
“Yang terus melakukan kegiatan itu sebagai bentuk kontribusi dan pembinaan kepada masyarakat khususnya Jakarta Utara dan secara umum warga yang ada di DKI Jakarta,” jelasnya.
“Maka dari itu kita rawat bersama Jakarta Islamic Centre sebagai aset warga Jakarta, dipelihara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya,” tambah Kiai Didi.

Ditemui islamic-center.or.id, Kasubdiv Seni Budaya PPIJ, Arif Syukur mengatakan, kegiatan ini adalah dalam rangka mengajarkan kepada komunitas bagaimana berkreatifitas.
“Jadi ketika bertemu sampah bukan hanya mengeluh akan tetapi harus punya solusi dengan berfikir kreatif bagaimana memperlakukan sampah tersebut,” katanya.

Setelah mendengar penjelasan dari Ahmad Syukur, salah satu penggiat seni yang dihadirkan PPIJ, sebanyak 50 peserta langsung melakukan praktek membuat karya seni dari limbah.
Acara yang diadakan secara gratis ini menghadirkan para mentor yang masing-masing memiliki keahlian dibidangnya diantaranya, Ahmad Syukur (Seniman kreatif), Ustadz Suharno el Faris (Seniman kaligrafi), dan Toto Rasta (Seniman Muda).