A footnote of history (sebuah catatan kaki dalam sejarah), begitu julukan yang diberikan oleh S. Tasrif, S.H, tokoh pers dan ahli hukum senior untuk Pak Ros, sapaan akrab lelaki berdarah Sumatera Barat ini. Bernama lengkap Rosihan Anwar yang terlahir 10 Mei 1922 silam, hari ini telah berpulang karena penyakit yang dideritanya.
Kepergiaannya menyisakan duka yang mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia. Tiada pengganti yang layak disejajarkan olehnya.
Selamat jalan, Pak Ros …
A footnote of history (sebuah catatan kaki dalam sejarah), begitu julukan yang diberikan oleh S. Tasrif, S.H, tokoh pers dan ahli hukum senior untuk Pak Ros, sapaan akrab lelaki berdarah Sumatera Barat ini. Bernama lengkap Rosihan Anwar yang terlahir 10 Mei 1922 silam, hari ini telah berpulang karena penyakit yang dideritanya.
Pada hari Kamis, 14 April 2011, pukul 08.15 WIB, sastrawan dan wartawan tiga zaman ini menutup lembaran hidupnya akibat serangan jantung di RS MMC Jakarta. Sempat menjalani operasi ’bypass’ jantung di RS. Jantung Harapan Kita, Jakarta, pada 24 Maret 2011 setelah sebelumnya sempat dirawat selama 20 hari secara intensif.
Anak keempat dari sepuluh bersaudara ini menghembuskan nafas terakhirnya di RS MMC Jakarta menyusul sang istri Siti Zuraidah Binti Moh. Sanawi yang telah terlebih dahulu meniggal pada 5 September tahun lalu. Rosihan, wartawan senior yang wafat di usia 89 tahun ini meninggalkan tiga anak, yaitu Aida Fatia, Omar Luthfi, dan Naila.
Pada awal 1940-an, Rosihan merintis sebagai reporter Asia Raya. Selama enam tahun, sejak 1968, ia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Dimasa peralihan Orde Baru, Rosihan mendapat anugerah sebagai wartawan sejak sebelum revolusi Indonesia dengan mendapat anugerah Bintang Mahaputra III bersama tokoh pers lainnya, Jakob Oetama.
Pendidikan :
Hollandsch Inlandsche School/HIS, Padang, Sumatera Barat (1935),
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs/MULO, Padang, Sumatera Barat (1939),
Algemeene MiddlebareSchool/AMS Bagian A II, Yogyakarta (1942),
Drama Workshop, Yale University, Amerika Serikat (1950),
School of Jurnalism, Columbia University, New York, Amerika Serikat (1954)
Karier :
Reporter Asia Raya (1943-1957)
Redaktur Harian Merdeka (1945-1946)
Pendiri/Pemred Majalah Siasat (1947-1957)
Pendiri/Pemred Harian Pedoman (1948-1961 dan 1968-1974))
Pendiri Perfini (1950)
Kolumnis Business News (1963 s/d sekarang),
Pemred majalah bulanan Citra Film (1981-1982),
Kolumnis Kompas
Karya Tulis :
Ke Barat dari Rumah (1952),
India dari Dekat (1954),
Dapat Panggilan Nabi Ibrahim (1959),
Islam dan Anda (1962),
Raja Kecil (1967),
Ihwal Jurnalistik (1974),
Kisah-Kisah Zaman Revolusi (1975),
Profil Wartawan Indonesia, (1977),
Kisah-Kisah Jakarta Setelah Proklamasi (1977),
Jakarta Menjelang Clash ke I (1978),
Menulis Dalam Air (1983), Musim Berganti (1985), Grafitifers (1985),
Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jilid 4 (2010)
Penghargaan :
Bintang Mahaputra Utama III (1973),
Knight Commander of Rizal, Manila (1976),
Pena Emas PWI Pusat (1979),
Hadiah Djamaluddin Malik dari Dewan Film Nasional (1987),
Third ASEAN Awards in Communication (1993),
Bintang Aljazair (2005),
Penghargaan Spirit Jurnalisme-HPN (2010)