Alquran dan Sains, Kontrol atas Kehendak Manusia

0
52

Setiap orang dari kita, tentunya mampu untuk berkata-kata dan mengucapkan beragam kalimat sekaligus memahami maksud dari apa yang diucapkannya. Setiap orang juga tentunya memiliki kebebasan untuk berpendapat tentang suatu hal dengan sudut pandang. Namun selama itu, kita tidak mengetahui bagaimana sebenarnya cara pengontrolan atas mekanisme biologis tersebut.

Setiap orang dari kita, tentunya mampu untuk berkata-kata dan mengucapkan beragam kalimat sekaligus memahami maksud dari apa yang diucapkannya. Setiap orang juga tentunya memiliki kebebasan untuk berpendapat tentang suatu hal dengan sudut pandang. Namun selama itu, kita tidak mengetahui bagaimana sebenarnya cara pengontrolan atas mekanisme biologis tersebut.

Berkat kemajuan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan otak dan sistem syaraf, barulah kita memahami mekanisme biologis ini yang atasnya didasarkan setiap gerakan dan tindakan manusia.

Untuk dapat memahami kinerja mekanik ini, maka sudah sepatutnya bagi kami untuk memberikan penjelasan bahwa aktifitas dan fungsi berbagai organ tubuh, jaringan sel dan sel, secara sempurna telah diatur oleh satu pusat pengontrolan yang terdapat di otak yang mengendalikan semua aktifitas ini melalui jaringan dan sistem syaraf tubuh.

Pertama kali, kami akan menjelaskan tentang beberapa bagian otak. Otak manusia terbagi atas beberapa bagian, yaitu, bagian belakang kepala (occiput), bagian pelipis, bagian dinding dan bagian dahi atau kening.

Kening ini biasanya disebut juga dengan ubun-ubun (naashiyah). Dan berdasarkan ilmu fisiologi (ilmu tentang fungsi anggota badan) didapatkan, bahwa otak yang terdapat di bagian ini, memiliki fungsi dalam mengontrol aktifitas berbicara, pembentukan kalimat, pemahaman makna atas kalimat-kalimat yang terucap dan penerjemahannya kepada tindakan atau aksi.

Untuk membuktikan hal itu, telah dilakukan eksperimen pengangkatan ubun-ubun ini, untuk diketahui pengaruhnya terhadap fungsi kontrolnya dalam membentuk kata-kata dan pemahaman atas maknanya. Bukti dari penelitian itu memberikan petunjuk yang jelas bahwa fungsi kontrol itu hilang, ketika operasi pengangkatan ubun-ubun dilakukan.

Bukti dari penelitian tersebut didapatkan para ilmuwan, setelah melakukan ekperimen berkali-kali. Padahal Alquran secara tepat dan padat telah membicarakannya. Allah SWT dalam surah Hud ayat 56 berfirman: “Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya.”

Ayat di atas memberikan gambaran dengan jelas, bahwa ubun-ubun merupakan pusat pengendalian berbagai fungsi anggota tubuh. Dalam bagian lain, Alquran menceritakan tentang ragam lain dari fungsi ubun-ubun ini. Dalam surah Al-Alaq ayat 16, Allah SWT berfirman: “(Yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.”

Kata ‘mendustakan’ pada ayat di atas berarti ucapan dan kata-kata. Dan kata ‘durhaka’ berarti aksi atau tindakan. Ungkapan Alquran ini, adalah merupakan kata yang paling tepat dan padat yang menceritakan tentang fungsi dari ubun-ubun ini.

Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal

Redaktur: cr01
Sumber: Ensiklopedi Petunjuk Sains dalam Alquran dan Sunnah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here