Jika anda tinggal di sekitar Jakarta Utara atau hendak mengunjungi bagian utara Jakarta ini, jangan lewatkan untuk berkunjung ke Jakarta Islamic Centre (JIC) yang merupakan masjid terluas di Asia Tenggara. Masjid yang dahulu adalah tempat lokasi resoliasi (lokres) terbesar di Kramat Tunggak, yang terkenal bukan hanya di Indonesia bahkan ke seluruh Asia Tenggara ini dibangun bukan hanya sebagai tempat ibadah namun menjadi pusat pengkajian ilmu dan peradaban Islam.
Masjid di wilayah Koja, Tanjung Priuk, Jakarta Utara ini diharapkan bak oase di tengah padang tandus, mengapa demikian? Karena kehadirannya menambah geliat beribadah serta menjadi penyejuk jiwa jiwa yang gersang saat menjalani hari hari penuh tekanan dan kehadirannya pula menambah energi untuk pecinta ilmu mendapatkan banyak kajian Islam. Kemegahan bangunannya bukan hanya membuat kita berdecak kagum mengingat karena wilayah yang dahulu terkenal hitam kini berubah menjadi permata, semoga menjadi berkah bagi pelancong JIC.
Jika anda tinggal di sekitar Jakarta Utara atau hendak mengunjungi bagian utara Jakarta ini, jangan lewatkan untuk berkunjung ke Jakarta Islamic Centre (JIC) yang merupakan masjid terluas di Asia Tenggara. Masjid yang dahulu adalah tempat lokasi resoliasi (lokres) terbesar di Kramat Tunggak, yang terkenal bukan hanya di Indonesia bahkan ke seluruh Asia Tenggara ini dibangun bukan hanya sebagai tempat ibadah namun menjadi pusat pengkajian ilmu dan peradaban Islam.
Masjid di wilayah Koja, Tanjung Priuk, Jakarta Utara ini diharapkan bak oase di tengah padang tandus, mengapa demikian? Karena kehadirannya menambah geliat beribadah serta menjadi penyejuk jiwa jiwa yang gersang saat menjalani hari hari penuh tekanan dan kehadirannya pula menambah energi untuk pecinta ilmu mendapatkan banyak kajian Islam. Kemegahan bangunannya bukan hanya membuat kita berdecak kagum mengingat karena wilayah yang dahulu terkenal hitam kini berubah menjadi permata, semoga menjadi berkah bagi pelancong JIC.
Pengalaman pertama saya saat melihat bangunan luas dan megah di tengah padatnya pemukiman penduduk ini kata yang terucap pertama kali “ MasyaAllah, luas sekali ya bi,” ujar saya pada suami kala itu, saat kami hendak mengikuti Diklat Jurnalistik Islami. Sepertinya lelah hilang ketika menyaksikan megahnya masjid ini. Namun saya sedikit terkejut saat mengunjungi masjid untuk sholat, keadaan masjid yang luas ini kurang memberikan kenyamanan. Dari kamar mandi wanita yang kurang terawat, udara yang kurang sejuk sehingga memberi kesan panas ditambah prihatin karena jama’ahnya tak sebanding dengan luasnya masjid.
Saya berharap cerita lama sepuluh tahun lalu benar benar hanya menjadi sejarah hitam dan kini berubah menjadi cerita baru. Saya yakin bila masjid ini dikelola dengan baik kelak akan menjadi Pusat Pengkajian dan Peradaban Islam terbesar di Asia Tenggara bahkan di Dunia yang melahirkan bibit bibit da’i. Tentunya kerjasama antara Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dan para aktifis masjid senantiasa terus ke arah kemajuan. Saat ini sudah cukup baik namun alangkah lebih baik bukan hanya sekedar membangun fisik masjid dan lingkungan namun terus menggali potensi dari masyarakat sekitar untuk senantiasa memakmurkan masjid.
Menurut saya bertumbuhnya masjid adalah saat kuantitas dan kualitas terbangun beriringan. Dari remaja remaja yang penuh semangat inilah kita berharap dan berupaya agar Jakarta Islamic Centre benar benar menjadi objek wisata religi utama yang sanggup menggetarkan dunia dengan lahirnya ribuan generasi rabbani perindu surga, penyejuk mata dan pendobrak sejarah kebangkitan Islam di Indonesia, Asia tenggara bahkan di Dunia. Daya tariknya bukan hanya aspek ruhiyah semata namun ekonomi Islam pun terus berkembang sehingga pemandangan liar di luar masjid yang kini terlihat kumuh kelakpun akan tertata dengan lebih baik lagi dan semakin indah. Insya Allah.