Erdogan Tolak Gabungan Istilah Islam dan Terorisme

0
129

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam penciptaan istilah “organisasi teroris Islam” untuk kelompok-kelompok yang melakukan aksi terorisme. <ANKARA – Berita SuaraMedia>

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam penciptaan istilah “organisasi teroris Islam” untuk kelompok-kelompok yang melakukan aksi terorisme. <ANKARA – Berita SuaraMedia>

“Dalam setiap kesempatan internasional kami telah menyampaikan penolakan kami pada istilah organisasi teroris Islam. Menggabungkan kata ‘Islam’ dan ‘terorisme’ adalah ketidakadilan terbesar bagi Islam. Kami sadar bahwa sebuah kampanye global tengah dilakukan melawan kaum Muslim dan kami tahu siapa yang berada di balik kampanye itu,” ujar Erdogan pada hari Senin (10/1) dalam sebuah upacara di ibukota Kuwait di mana dia diberi penghargaan Outstanding Personaliti dalam Islamic World Award dari Sheikh Fahad al Ahmad International Award for Charity.

Erdogan mengatakan kampanye anti-Muslim di Barat memperoleh momentum terutama melalui media berita, mengatakan bahwa sebuah permusuhan berbahaya telah dipromosikan.

“Mungkinkah mengaitkan sebuah agama bertujuan damai dengan terorisme? Mereka yang membunuh atas nama Islam adalah orang-orang yang sesat dan melenceng dari agama itu sendiri,” ujar Erdogan.

Dia mengatakan bahwa Turki melakukan upaya tulus untuk menghapus prasangka terhadap Islam, namun kaum Muslim juga harus melakukan kritik diri.

Berbicara dalam acara tersebut, Erdogan mengarahkan kritik tajam pada apa yang dia gambarkan sebagai “agresi tidak manusiawi Israel,” mengatakan bahwa Turki akan selalu membuat suaranya terdengar untuk melawan kekejaman semacam itu.

“Kami tidak bisa mengabaikan pembunuhan rakyat Palestina di tangan Israel, pembunuhan sembilan warga Turki dalam aksi pembajakan di Mediterania dan pembunuhan anak-anak, wanita dan orang tua di ladang stroberi, di sekolah, di taman bermain, dan di rumah sakit. Kami tidak bisa dan tidak akan tetap diam,” ujar Erdogan.

Dia mengatakan tidak akan tunduk pada kritik dan keraguan terhadap kepekaan dan reaksi Turki terhadap penderitaan di kawasannya.

“Kami memiliki hati. Kami memiliki kesadaran. Kami adalah manusia dan kami peduli tentang nilai-nilai kemanusiaan. Kami tidak bisa menerima sebuah perintah di mana di dalamnya mereka yang berbicara paling keras menjadi yang terkuat,” ujarnya.

Di bulan Januari 2009, Erdogan menghebohkan panggung setelah sebuah debat dengan presiden Israel, Shimon Peres, dalam sebuah diskusi panel di Gaza pada Forum Ekonomi Dunia, di mana seorang perdana menteri Turki yang marah memberi tahu Israel, “Ketika menyangkut pembunuhan, kau tahu benar bagaimana caranya membunuh.” (rin/tw/ww) www.suaramedia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here