ISLAM AGAMA PEMBAWA RAHMAT BAGI ALAM SEMESTA (PART II)

0
407

JIC – Para ulama mu’tabar telah menjelaskan makna ar-rahmat dalam surat al-Ankabut ayat 51 yang berkaitan dengan penerapan syariah Islam kaffah dalam kehidupan sebagai tuntutan aqidah Islam yang diemban oleh Rasulullah SAW.

Di antaranya adalah ulama Nusantara yang mendunia, Syeikh Nawawi al-Bantani (w.1316 H). ia menyatakan: “Tidaklah Kami mengutus engkau, wahai sebaik-baiknya makhluk, dengan membawa ajaran-ajaran syariah-Nya kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta, yakni agar menjadi rahmat Kami bagi alam semesta seluruhnya; bagi agama ini dan kehidupan dunia.

Hal ini dipertegas oleh Imam Fakhruddin al-Razi (w. 606 H) yang menyatakan bahwa rahmat Islam tersebut mencakup kehidupan agama dan dunia. Mencakup agama karena Rasulullah SAW turun menyeru manusia ke jalan kebenaran dan pahala, mensyariatkan hukum-hukum dan membedakan antara halal dan haram. Yang mengambil manfaat (hakiki) dari rahmat ini adalah siapa saja yang kepentingannya mencari kebenaran semata, tidak bergantung pada taqlid buta, angkuh dan takabur, berdasarkan indikasi dalil:

Katakanlah, “Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang beriman, sementara orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan.” (QS. Al-Fushshilat [41:44).

Mencakup kehidupan dunia karena manusia terhindar dari banyak kehinaan dan ditolong dengan keberkahan dien-Nya ini. Firman Allah SWT: “Kami telah menurunkan kepada kamu al-Kitab (al-Qur’an) sebagai penjelasan atas segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi kaum muslim” (QS. An-Nahl [16]:89).

Frasa tibyan[an] li kulli syay-[in] bermakna: apa saja yang dibutuhkan oleh umat; mengetahui halal haram, pahala dan siksa, hukum-hukum serta dalil-dalil. Abu Bakar al-Jazairi menjelaskan kedudukan al-Qur’an sebagai hud[an], yakni petunjuk dari segala kesesatan; juga rahmat[an], yakni rahmat khususnya bagi mereka yang mengamalkan dan menerapkan al-Qur’an bagi diri sendiri dan di dalam kehidupan sehingga rahmat tersebut bersifat umum di antara mereka.

Jika ingin merasakan Indonesia yang maju dan sejahtera, maka setiap muslim wajib untuk belajar tentang agama dan mengamalkannya. Dengan begitu kita akan mampu menjadi khalifah fil ardh yang sesungguhnya, yaitu menjadi rahmat bagi semesta alam. “Jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu sehingga Kami menyiksa mereka karena perbuatan yang mereka lakukan” (QS. Al-A’raf [7]: 96). Saatnya menebarkan Islam Rahmatan lil ‘alamin ke seluruh penjuru dunia.

sumber: majalah suara peradaban_JIC

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

twenty + one =