JIC – Islam adalah agama rahmatan lil’alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan, dan jin apalagi sesama manusia. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Anbiya: 107 yang bunyinya, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.
Menurut rilis laporan riset dan survei yang dilakukan oleh Pew Research Centers Forum On Religion & Public Life tentang Pemetaan Penduduk Muslim Global, pada tahun 2012 terdapat 1,6 miliar penduduk Muslim di muka bumi, kaum muslim mewakili 23 persen dari total jumlah penduduk dunia yang diperkirakan sekitar 6,9 miliar jiwa. Jadi, kini hampir satu dari setiap empat penduduk dunia beragama Islam. Dan, 62 persen penduduk Muslim dunia hidup di benua Asia; hanya sekitar 20 persen yang hidup di Timur Tengah dan Afrika Utara, yang sebagian besarnya tercakup dalam kawasan Dunia Arab. Temuan Pew mengukuhkan Indonesia sebagai Negara penduduk Muslim terbanyak, 203 juta jiwa, sekitar 13 persen dari total penduduk Muslim dunia. Dan Negara-negara dengan populasi Muslim terbesar memang bukan di Timur Tengah, tetapi di Asia, termasuk Pakistan, India dan Bangladesh.
Sebagai Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, sekali lagi, terbanyak di dunia. Maka melihat keterangan di atas, seharusnya Indonesia menjadi Negara yang indah, damai dan beradab. Tapi lihat saja kenyataannya, kita tidak bisa menutup mata dan telinga dengan pemberitaan sehari-hari yang mengabarkan tentang kisah-kisah menyedihkan dan tak beradab. Mulai dari anak-anak yang melakukan pencabulan, berjudi, menghisab sabu. Remaja tawuran antar sekolah, kumpul kebo, menjadi pengedar minum-minuman keras. Orang tua yang mencabuli anaknya sendiri, membunuh anggota keluarga sendiri, membunuh karena masalah sepele, bunuh diri, mutilasi, dan sebagainya. Sampai kepada pejabat kita yang melakukan tindak asusila, dan korupsi besar-besaran. Hampir setiap hari kejadian semacam ini keluar di pemberitaan. Sebenarnya apa yang terjadi? Dimana moral mereka? Bukankah sebagian besar dari mereka adalah muslim? bukankah orang muslim seharusnya menjadi rahmatan lil ‘alamin?
Jika dikatakan tidak berpendidikan sepertinya tidak juga. Kita sangat yakin kebanyakan dari mereka telah mengenyam pendidikan dasar, bahkan tidak sedikit yang sudah sarjana bahkan lebih. Lantas mengapa moral mereka bisa sebegitu hancurnya? Jawabannya adalah karena tidak memahami dan menjalankan ajaran Islam secara kaffah.