JIC– Siapa sangka daerah yang dulunya terpencil Kramat Tunggak, jauh dari pemukiman penduduk, jauh dari keramaian orang dan hingar-bingar deru kendaraan, tidak berisik oleh hentakan house music dan aktivitas perekonomian, bahkan bisa dikatakan lokasi tersebut adalah tempat jin buang anak yang menunjukkan begitu terisolirnya daerah tersebut, kemudian menjadi daerah yang sering diperbincangkan oleh orang banyak, menjadi pusat prostitusi terbesar di Asia Tenggara pada jamannya.
Resminya, memang, Kramat Tunggak adalah tempat Lokasi Resosialisasi bagi para pelacur. Namun, dalam perkembangannya akhirnya Kramat Tunggak identik dengan ‘dunia hitam’, pusat prostitusi. Besarnya dampak negatrif yang ditimbukan para Ulama tidak tidak tinggal diam dari Lokres (Lokasi Resosialisasi) Kramtung (Kramat Tunggak)…
Berikut link buku Jakarta Islamic Centre Membangun Ibukota: