
JIC – Menjadi Pusat Peradaban Islam merupakan visi utama dari Jakarta Islamic Centre. Dalam mendukung visi tersebut, Jakarta Islamic Centre kembali menyambut tamu internasional yang khusus hadir dalam kerjasama antara JIC dengan Museum Louvre Prancis, yakni Direktur Department of Islamic Art, Prof. Dr. Yannick Lintz. Kerjasama ini terbangun dalam agenda kolaborasi pembuatan museum Islam Ibukota Jakarta dengan Museum Louvre. Diskusi dipimpin langsung oleh kepala Badan Manajemen PPPIJ, Drs. KH. Ahmad Shodri, HM di Ruang Audiovisual, 23 Januari 2017.
“Great and Beautiful Mosque,” Ujar Yannick ketika ditanya mengenai pandangan pertama tentang JIC
Ia mengungkapkan bahwa agenda diskusi ini menjadi perjalanan pertama di Indonesia khusus untuk Jakarta Islamic Centre dalam hal kelanjutan pembangunan Museum Islam Jakarta. Dijelaskan olehnya bahwa Museum Louvre merupakan satu-satunya museum terbesar di dunia yang memiliki warisan terbanyak peninggalan Islam bersejarah yang menjadi daya tarik utama wisatawan muslim mancanegara.
Prof. Dr. Yannick beserta staf Divisi Sosial Budaya JIC melaksanakan Tour De JIC untuk melihat potensi besar di tiga titik bangunan utama yakni gedung Sosial Budaya, masjid dan area Bisnis JIC. Selain itu, kelanjutan kerjasama juga diterangkan oleh Sofyan Jamaluddin, SH.I Kepala Bagian Umum JIC yang mengatakan bahwa kolaborasi pembangunan museum ini diharapkan agar generasi muda memiliki rujukan referensi kebudayaan Islam yang lebih luas yang dapat ditemukan di museum Islam Jakarta, baik budaya Islam lokal maupun Mancanegara. (ZS)












