JIC – Negeri Tiongkok identik dengan kungfu. Seni bela diri asli Tiongkok ini sudah banyak melahirkan bintang ternama.
Bruce Lee, Jackie Chan, dan Jet Lee adalah sedikit nama yang kondang karena keahlian kungfu. Kungfu memang dekat dengan Budha, agama yang banyak dianut warga Tiongkok. Bela diri ini berkembang di Vihara Shaolin dan banyak aliran bela dirinya.
Namun siapa sangka, suku muslim di Tiongkok pun ikut mempengaruhi kungfu yang sudah mendunia ini. Kungfu sudah menjadi bagian dari budaya suku Hui, warga Tiongkok yang memeluk Islam. Bahkan, suku Hui memberi andil dalam perkembangan kungfu. Gerakan yang diciptakan komunitas muslim ini menjadi dasar dalam kungfu kontemporer, yaitu jurus Tantui.
Gerakan ini awalnya terdiri dari 28 tahap mengikuti jumlah huruf hijaiyah. Namun seiring berjalannya waktu, kini dilebur menjadi 1 gerakan.
Di kota Zhou Kou provinsi Henan, jaraknya sekitar 700 kilometer dari kota Xian di Shaanxxi, kungfu atau biasa disebut Xin Yi Liuhe Quan sudah menjadi tradisi ratusan tahun lamanya. Xin Yi tidak mengenal umur dan jenis kelamin.
Laki-laki dan perempuan, tua, muda semua bergelut dengan seni bela diri yang sudah mendarah daging. Salah satunya adalah Zhou Jin Ji yang sudah mendalami kung fu selama 17 tahun.
Jin Ji tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah rumah sederhana. Ibu Jin Ji membuka kedai makan pagi, tidak heran kalau setiap pagi rumah Jin Ji selalu ramai, dan ia akan selalu menyempatkan diri untuk membantu ibunya di dapur.
“Saya belajar kungfu sejak tahun 2000, ketika berumur 13 tahun. Karena ayah saya dulu seorang kungfu, jadi saya tertarik. Ayah awalnya tidak mengizinkan, tapi karena meilhat saya sangat menyukai kungfu, akhirnya ia mengirim saya ke sekolah kungfu,” jelas Jin Ji.
Zhou Jin Ji cukup terkenal di Zhou Kou, mungkin karena ia perempuan dan jago kungfu. Bekal inilah yang membuatnya menjadi guru.
Setahun lalu, ia mendirikan sekolah kungfu. Setelah pembeli di kedainya mulai sepi, ia dan ayahnya pergi mengajar. Sekolah kungfu Jinji hanya berjarak 200 meter dari rumahnya. Tempat ini hanya ramai saat akhir pekan karena memang hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar.
Sekolah kungfu ini memiliki 40 orang murid, tapi saat liburan musim panas, murid disini bisa membengkak hingga ratusan orang. Mereka berlatih di halaman sebuah masjid tertua di kota Zhou Kou Jin Ji.
Mereka bebas mengekspresikan gerakan mereka. Meski masih belia, mereka berlatih dengan semangat. Jurus demi jurus mereka latih di bawah pengawasan Zhou Jin Ji.
Prestasi Zhou Jin Ji memang berderet. Satu yang paling ia banggakan adalah, ketika menjadi juara pertama dalam kejuaraan tingkat provinsi tahun 2008. Selain kungfu, Jin Ji juga menguasai jenis martial art lainnya, yaitu wu shu dan boxing.
Selesai mengajar dan menyelesaikan pekerjaan di sekolah, bungsu dari 3 bersaudara ini biasa menghabiskan waktu bersantai bersama keluarga.