JIC- Masjid Raya At-Taqwa dan Islamic Centre Kota Cirebon menggelar peringatan hari kelahirnya Nabi Muhammad SAW, Ahad (29/9/2024). Dengan mengusung tema “Meneladani Akhlak dan Perjuangan Nabi Guna Mengokohkan Keimanan Serta Membentuk Generasi Unggul dan Berkarakter” Islamic Centre Kota Cirebon menggundang Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) Dr. KH. Didi Supandi, MA menjadi penceramah tunggalnya.
Dalam ceramahnya yang dihadiri oleh PJ Wali Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si dan PJ Sekda Kota Cirebon M. Arif Kurniawan, ST, Kiai Didi menekankan pentingnya invetasi ilmu pengetahuan, karena menurutnya investasi intelektual dan ilmu pengetahuan jauh lebih bernilai dari investasi properti.
Apalagi menurut Kiai alumni Universitas Al-Azhar, dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang, tanpa sadar kita telah dibentuk kebudayaannya, kehidupan sehari-harinya, makan-minumnya bahkan, referensinya pemilihan pimpinan termasuk dalam pemilukada telah dikontrol tanpa kita sadar oleh sebuah sistem yang tidak bisa kita lihat yang disebut dengan kecerdasan buatan.
“Setiap saat kegiatan kita di sosial media dikelola oleh kecerdasan buatan yang disebut dengan algoritma, teknologi kekinian sehingga kita tanpa sadar telah tergiring dan terkontrol,” ujarnya di Masjid At-Taqwa Kota Cirebon.
Kiai Didi lebih lanjut mengatakan, kebutuhan investasi pada ilmu pengetahuan dan pendidikan anak-anak kedepan, tidak bisa tidak harus diimbangi oleh apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah SAW yaitu keimanan dan keislaman, yang menjadi pondasi bersama agar tetap di dalam kontrol agama.
“Jamaah pengajian Subuh, majelis taklim, DMI, Majelis Ulama Indonesia, itu adalah benteng yang sangat luar biasa ketika kita berhadapan dengan setting-setting internasional,”
Kiai Didi menekankan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu agama jika menginginkan kesuksesan dunia dan akhirat.
“Jika kita ingin maju tidak bisa tidak kecuali mengembangkan ilmu pengetahuan dan riset. Lalu barang siapa yang kemudian kita ingin selamat, ingin aman, ingin lulus dalam kehidupan akhirat, maka dia juga harus menguasai ilmu keagamaan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) atau yang dikenal juga dengan nama Jakarta Islamic Centre (JIC) melakukan studi dan kunjungan ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Jawa Tengah, Sabtu (28/9/2024).
Kepala Pusat PPIJ Dr. KH. Didi Supandi, Lc, MA mengatakan bahwa kunjunganya ke masjid yang dibangun Pangeran Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed yang dihadiahkan untuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ini dalam rangka silaturrahim yang sekaligus studi dan riset tentang tata kelola masjid terkait penyusunan telaahan pengembangan kawasan PPIJ ke depan.
“Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini termasuk masjid fenomenal, khususnya secara arsitektur bangunan telah menjadi magnet wisata religi yang luar biasa, dan ini termasuk salah satu aspek penting untuk telaahan pengembangan kawasan Masjid Raya Jakarta Islamic Centre ke depan dan koneksitasnya dengan pembangunan wisata pesisir Jakarta Utara,” terang Kiai Didi kepada Islamic-center.or.id.[fan]