JIC–Kirikkale, Turki—Universitas Kırıkkale Turki menggelar 1st International Congress on Children in All Dimension, and 2nd Rectors Conference Child in the World, Kamis-Sabtu, 17-19 Oktober 2024. Kongres Internasional Anak Multidimensi ini membahas empat tema utama yakni tentang Anak dan Masyarakat, Anak dan Pendidikan, Anak dan Kesehatan serta Anak dan Pengembangan Sains. Kongres ini dihadiri oleh puluhan akademisi (Rektör/Dekan) dari berbagai universitas di negara-negara Amerika Serikat, Rumania, Polandia, Aljazair, Bosnia, Kosovo, Indonesia dan Turki. Menariknya dari Indonesia hadir Dr. KH Didi Supandi, Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ), lembaga pusat pengkajian dan pengembangan Islam dengan visi Pusat Peradaban Islam, dan menjadi satu-satunya delegasi non perguruan tinggi yang hadir.
Kepala Pusat PPIJ, Dr. KH. Didi Supandi, Lc, MA hadir atas surat undangan resmi dari Universitas Kirikkale Turki tertanggal 21 Maret 2024. Dan dalam kongres ini Kiai Didi menyampaikan artikel tentang Model Peningkatan Digital Literasi dalam Menginstal Nilai Kepedulian Sosial pada Anak-anak Usia Dini di Provinsi DKI Jakarta. Artikel yang ditulis bersama dengan Dr. Rihlah Nur Aulia dari Universitas Negeri Jakarta ini, berisi tentang riset model yang tepat untuk peningkatan digital literasi pada anak-anak usia dini. Riset ini berkontribusi pada pengembangan model pemanfaatan literasi digital anak usia dini dalam meningkatkan karakter kepedulian sosial pada komunitas muslim perkotaan. Dengan keterampilan digital dapat membantu anak dalam memecahkan masalah yang berguna di masa depan, serta meningkatkan keterampilan komunikasi dan sosial anak usia dini
“Literasi digital berpengaruh positif dan signifikan terhadap karakter kepedulian sosial anak usia dini di Jakarta”, terang Kiai Didi.
Dalam kesimpulan riset ini, diketahui bahwa model yang tepat untuk peningkatan literasi digital yakni model pembelajaran sosial dan emosional (SEL). Model SEL adalah proses mempelajari berbagai kompetensi lain yang penting untuk kehidupan yang sukses. Disebut juga dengan soft skill, kecakapan hidup, keterampilan transversal atau keterampilan abad ke-21, kompetensi sosial dan emosional (SEC), seperti mengelola emosi, membangun ketahanan, menetapkan tujuan, dan peduli terhadap orang lain sangat penting untuk perkembangan holistik anak. Sama seperti literasi dan numerasi yang dapat diajarkan, keterampilan sosial dan emosional juga dapat diajarkan, dipelajari dan dikembangkan sejak usia dini.
Rektor Universitas Kırıkkale Turki, Prof Ersan Aslan menutup kongres dan konferensi rector ini dengan tiga kesepakatan yakni pertama hasil kongres ini akan dibuatkan dalam bentuk buku digital semacam website khusus. Kedua, akan dibentuk Tim Khusus yang terdiri dari para delegasi untuk mendalami dan merumuskan isu-isu penting kongres. Ketiga, isu-isu penting yang telah dirumuskan akan diperdalam pada konferensi berikutnya. Prof Ersan juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran para delegasi.
Kongres yang digelar dengan tiga bahasa ini, yakni Turki, Arab dan Inggris, berhasil melahirkan Deklarasi Bersama Konferensi Rektor Kedua “Anak di Dunia: Perspektif Komprehensif tentang Masa Depan Anak” yang ditandatangani oleh seluruh utusan Universitas. Adapun muatan deklarasi terdiri dari tujuh hal sebagai berikut:
Pertama, Kami memiliki keinginan untuk melaksanakan proyek-proyek pada isu-isu berikut di masa depan.
Kedua, Kami mungkin mempertimbangkan untuk melakukan penelitian bersama tentang keamanan anak, kondisi mereka dalam kekerasan dan perang, kesejahteraan, pendidikan, inklusi sosial, kesehatan, dan hak-hak mereka.
Ketiga, Kami dapat menyiapkan dan mengerjakan proyek dengan menciptakan matriks isu-isu tentang kesejahteraan anak di tingkat nasional dan internasional, serta mendiskusikan solusi bersama.
Keempat, Kami mungkin mengadakan simposium, konferensi, lokakarya, dan seminar kolaboratif yang berfokus pada anak-anak untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu anak secara global.
Kelima, Kami mungkin mendorong program pertukaran akademik antara dosen, peneliti, dan mahasiswa untuk memperkuat keahlian bersama dan berbagi praktik terbaik dalam studi terkait anak.
Keenam, Kami mungkin menciptakan peluang magang dan sukarela bagi mahasiswa untuk terlibat dalam inisiatif yang berfokus pada anak di berbagai wilayah.
Ketujuh, Kami mungkin bekerja sama untuk mengembangkan kursus baru, sumber daya pendidikan yang berfokus pada perkembangan anak, hak-hak anak, dan masa depan yang berkelanjutan.
Sebagai informasi bahwa kerjasama erat antara PPIJ dengan Universitas Kirikkale Turki sudah terjalin sejak 21 Desember 2022 lalu dengan ditandatanganinya MoU antara kedua belah pihak di PPIJ. Dan dalam tindak lanjut MoU tersebut, pada tahun 2023, delegasi PPIJ melakukan kunjungan balasan ke Universitas Kirikkale Turki ini.
Akhirnya, kehadiran PPIJ dalam konggres sukses ini menunjukkan peran penting PPIJ di kalangan akademisi dunia sekaligus menambah luas jejaring kerja PPIJ ke berbagai perguruan tinggi di belahan dunia lainnya. PPIJ menjadi semakin dikenal oleh kalangan akademisi dunia baik Barat dan Timur. Semoga ke depan dapat menjadikan PPIJ bisa berinteraksi dan berkolaborasi lebih banyak dalam mengangkat khazanah peradaban Islam di Indonesia. [PAI]