KEYAKINAN, KEWASPADAAN DAN KESADARAN

0
530
keyakinan-kewaspadaan-dan-kesadaran

JIC– Ada tiga hal yang mesti dicamkan di dalam hati: Pertama, keyakinan bahwa apa yang telah ditakdirkan pasti datang dan yang tidak ditakdirkan tidak akan pernah engkau raih, dan merasa cukup dengan Allah SWT.

Barangsiapa menancapkan keyakinan ini ke dalam hatinya, maka ada dua hal yang akan ia rasakan: pertama, hatinya akan merasa aman bahwa apa yang telah ditakdirkan untuknya tak akan luput darinya. Kedua, ia tidak akan berharap mendapatkan sesuatu yang tidak ditakdirkan untuknya. Barangsiapa hatinya merasa yakin bahwa rezekinya tidak akan luput darinya dan tidak mengharapkan sesuatu yang tidak ditakdirkan untuknya, niscaya ia akan merasa cukup, tidak akan bergantung ataupun tunduk kepada makhuk, dan tidak akan menjilat kepada mereka demi mendapatkan sesuatu dari mereka.

Inilah yang dinamai dengan sikap tak butuh kepada selain Allah.

Kedua, kewaspadaan terhadap Allah, agar tidak lalai dan terpeleset ke dalam dosa yang menjauhkan citra seseorang dalam pandangan-Nya. Kehati-hatian akan membuatnya terjaga, keterjagaannya akan mengingatkannya, dan ingatannya akan menyandarkan, sehingga ia selalu merasa diawasi oleh Tuhannya.

Ketiga, kesadaran bahwa Allah SWT Maha Mengetahui hati Nurani dan seluruh anggota tubuhnya. Kesadaran ini mewarisi perasaan malu kepada Allah. Jika ia berhadapan dengan sesuatu yang tidak disukai oleh Tuhannya, ia langsung ingat bahwa Allah melihat dirinya dan ia takut akan kemurkaan-Nya jika cenderung kepada hal itu.

Jika diberitahukan bahwa ia kurang maksimal dalam mengerjakaan keutamaan, sekalipun hal itu tidak diharamkan, ia merasa malu kepada Allah. Ia malu bila Allah melihatnya berbuat demikian, padahal Dia telah memberinya ilmu pengetahuan dan telah memperkenalkan kekuasaan dan kebesaran-Nya.

Intinya adalah silahkan engkau pergi kepasar atau ketempat lain, tetapi engkau harus mencamkan tiga hal dalam hatimu, yaitu: keyakinan, kewaspadaan, dan kesadaran bahwa Allah senantiasa melihatmu. Dengan keyakinan engkau waspada, dengan kewaspadaan engkau akan terjaga, dengan keterjagaan engkau akan ingat akan pengawasan, dan dengan hal itu, engkau akan merasa malu kepada Sang Pengawas Tertinggi.

Diambil dari buku “Menjinakan Nafsu Musuh Dalam Selimut” yang ditulis Imam al Muhasibihi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

12 − 3 =