JIC- Mengikuti keputusan pemerintah yang menetapkan 1 Ramadan 1446 H/2025 M jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025 yang didasarkan pada keputusan sidang isbat (penetapan) 1 Ramadan 1446 H yang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Centre menggelar shalat Tarawih perdananya pada Jumat malam (28/2) di Convention Hall Jakarta Islamic Centre.
Diimami oleh Kepala Subdivisi Takmir PPIJ, KH Aep Saefulloh Fudholi, S.Ag, shalat Tarawih malam pertama ini diikuti ratusan jamaah yang hadir sejak bada magrib.
Dalam ceramah Tarawih yang disampaikan KH Ibnu Abidin, Lc, beliau mengajak umat Islam bergembira menyambut dan menghidupkan bulan suci Ramadhan. Tentu kegembiraan itu bukan karena terdorong keinginan duniawi saja.
Akan tetapi, murni karena Allah dan pahala yang berlipat ganda yang dijanjikan oleh Allah pada bulan Ramadhan. Pahala ini khusus diberikan kepada umatnya Nabi Muhammad SAW yang disebut Allah sebagai umat terbaik.
Allah telah menciptakan begitu banyak umat manusia yang silih berganti dari satu umat kepada umat yang lain, dari mulai umat Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Nuh, Nabi Musa ‘alahissalam dan sampai kepada umatnya Nabi Muhammad SAW.
“Dari sekian banyak umat manusia yang diciptakan oleh Allah, berbahagialah kita sebagai umatnya Nabi Muhammad SAW yang telah divonis oleh Allah sebagai umat terbaik,” kata KH Ibnu Abidin dalam dalam ceramahnya.
Lebih lanjut Kiai Ibnu mengatakan, dengan di berikannya bulan istimewa Ramadhan ini, kita umat Nabi Muhammad SAW ketika mengamalkan yang sunnah saja pada bulan tersebut diberi pahala seperti amalan fardhu.
“Terlebih lagi apabila Ramadhan sudah sampai pada tanggal 20, karena pada malam-malam akhir bulan Ramadhan terdapat satu malam yang disebut dengan Lailatul Qodar. Apabila beribadah di malam itu, maka sama seperti beribadah selama seribu bulan lebih, yang berarti sama dengan 83 tahun,” jelasnya.
Terakhir beliau berpesan kepada para jamaah untuk senantiasa memohon ampunan kepada Allah di bulan Ramadhan ini.
“Celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan, katanya mengutip hadits Nabi Muhammad SAW. [fan]