MASYARAKAT INGGRIS GALANG DANA RP300 MILIAR UNTUK KORBAN GEMPA DAN TSUNAMI SULAWESI TENGAH (2)

0
46

Dapat Rp4 juta hingga Rp20 juta sekali menggalang dana di tempat umum

JIC, JAKARTA- Jika uang itu dikurskan ke rupiah, Hosaam Safdar dapat mengumpulkan uang sekitar Rp4 juta hingga Rp20 juta sekali menggalang dana di tempat umum seperti di stasiun kereta bawah tanah ini.

Tetapi ketika saya menemuinya selama sekitar 30 menit, tampak hanya dua orang yang memberikan sumbangan uang receh.

Bagaimanapun, pemuda tersebut tak henti-hentinya mengoyang-goyangkan ember plastik warna merah yang menghasilkan bunyi uang receh yang beradu satu sama lain, sambil mengatakan, “Mari bantu korban bencana di Indonesia. Silakan sumbangkan uang receh Anda.”

Dan Stasiun Monument bukan satu-satunya lokasi menarik sumbangan. Banyak titik penarikan sumbangan secara langsung di seluruh Inggris dan banyak pula cara untuk menyumbang.

“Saya menyumbangkan uang receh di dompet saya baru saja, tapi saya tidak menghitung jumlahnya. Kami membantu sebisanya,” ujar seorang penumpang, Paul, yang memasukkan uang logam ke dalam ember merah bertuliskan ‘Indonesia Tsunami Appeal’ itu.

Faktanya dalam tempo sekitar dua minggu, sumbangan yang terkumpul mencapai £15 juta atau setara dengan Rp300 miliar, termasuk £2 juta sumbangan dari pemerintah Inggris.

Dua warga PetoboHak atas fotoREUTERS
Image captionDua warga Petobo berusaha menyelamatkan benda-benda milik mereka dari rumah yang hancur karena likuifaksi di Petobo, Sulawesi Tengah.

Lantas bagaimana memastikan dana sumbangan masyarakat dan pemerintah tersebut sampai ke tangan warga yang memerlukannya?

Direktur eksekutif DEC, Saleh Saeed, mengatakan sumbangan ditangani oleh 14 badan amal anggotanya yang menjalin kerja sama dengan mitra-mitra di Indonesia.

“Kami bekerja melalui badan amal-badan amal itu. Jadi kami bagi uangnya di antara badan-badan amal tersebut yang semuanya mempunyai mitra kerja di Indonesia. Jadi uangnya disalurkan melalui organisasi-organisasi setempat. Kami tidak menyalurkannya melalui pemerintah mana pun,” jelasnya dalam wawancara dengan BBC News Indonesia.

sumber : bbcindonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here