MUSLIM EROPA DIMINTA BOIKOT KURMA ISRAEL

0
173
muslim-eropa-diminta-boikot-kurma-israel

JIC– Muslim di Eropa didesak untuk mengecek label dan menghindari membeli buah kurma yang diproduksi Israel pada Ramadhan tahun ini, agar mereka tidak berbuka puasa dengan “rasa apartheid”,” kata penggagas boikot.

“Dengan memilih untuk tidak membeli kurma Israel pada Ramadhan tahun ini, masyarakat Muslim mengirimkan pesan yang jelas dan kuat untuk mengutuk pendudukan ilegal dan apartheid Israel di Palestina,” kata Shamiul Joarder dari organisasi peduli Palestina yang berbasis di Inggris Friends of Al-Aqsa (FOA), penggagas kampanye.

“Israel merupakan produsen kurma Medjoul terbesar dunia, dengan 50 persen kurma Israel diekspor ke Eropa,” kata FOA dalam sebuah pernyataan hari Sabtu (25/2/2023) seperti dilansir Arab News.

“Kurma-kurma ini kemudian dijual di supermarket-supermarket besar serta toko-toko lokal di seantero benua,” imbuhnya.

Menurut FOA, Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol dan Italia mengimpor kurma kering dari Israel dalam jumlah besar. Pada tahun 2020 Inggris mengimpor lebih dari 3.000 ton kurma dari Israel, senilai sekitar £7,5 juta ($8,9 juta).

Joarder berkata, “Waktunya bagi kita untuk memperbarui komitmen BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) pada Ramadhan tahun ini. Kita harus ingat bahwa sebagai sebuah komunitas kita kuat – kita dapat membuat suara kita terdengar dengan melakukan tindakan sederhana yaitu meletakkan kembali kurma Israel di rak.”

“Yang perlu kita lakukan adalah #CheckTheLabel dan tidak membeli kurma dari apartheid Israel,” imbuhnya.

Kampanye A Day of Action mengajak Muslim  untuk “mengecek label” sudah digaungkan di masjid-masjid Inggris agar dilakukan pada 17 Maret, hari Jumat terakhir sebelum Ramadhan 1444 H.

FOA menegaskan bahwa organisasi-organisasi internasional terkemuka, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, “telah mengatakan bahwa Israel melakukan kejahatan berupa apartheid, tetapi negara-negara Eropa gagal untuk memberlakukan sanksi atas Israel dan menegakkan hukum internasional.”

FOA juga mengingatkan Muslim Eropa bahwa sejauh tahun ini Israel telah membunuh sedikitnya 62 orang Palestina termasuk 13 anak-anak, setara dengan satu anak setiap lima hari.

“Pemerintah Israel menggalakkan penghancuran rumah [orang Palestina] pada tingkat yang mengkhawatirkan dan telah berjanji untuk memperluas pemukiman ilegal [Yahudi] pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya,” imbuh FOA.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here