Jakarta Islamic Centre 
JIC- Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) menilai kegiatan Muharram ini perlu diselenggarakan, karena menurutnya ada di suatu masa syiar jahiliyah lebih mendominasi dari pada syiar agama.
“Yang viral hari ini bukan peringatan Muharram, yang ngetop hari ini bukan pengajian. Yang ngetop hari ini bapak-ibu juga tau, yang viral pada hari ini adalah fenomena Citayam Fashion Week,” kata kiai Muhammad Subki, Lc. Dalam sambutannya di acara Tabligh Akbar di Hall Jakarta Islamic Centre, Sabtu (30/7/2022).
Ustadz alumni Universitas Al Azhar Mesir ini menegaskan bahwa, dirinya bukan tidak suka daerah asal mereka. “Mereka hadir ke Jakarta ingin merasakan suasana baru, tentu itu adalah hak mereka,” ujarnya.
Yang disayangkan oleh kiai Subki adalah ketika aksi kreativitas mereka lalu ditunggangi oleh syiar-syiar kejahilan, syiar-syiar pergaulan bebas dan syiar-syiar LGBT.
“Banyak muncul kaum tulang lunak, yang melehoy-melehoy. Khawatir kalau ini menjadi trand dan diikuti oleh anak-anak kita naudzubillah min zalik,” jelasnya.
“Di Indonesia sudah mulai ada perkawinan lelaki sama lelaki, ada juga lelaki nikah sama seekor domba. Ini kira-kira sehat atau sakit bu?,” tanya kiai Subki.
“Kita tidak membenci mereka, tetapi kita wajib mengatakan kepada mereka, ente sakit,” ketusnya.
“Kalau orang sakit harus diobati dan salah satu obatnya adalah obat ruhani. Maka syiar Islam, penjelasan tentang religi dan dakwah menjadi penting,” terangnya.
Kiai alumni Pondok Pesantren Gontor ini lebih lanjut mengatakan, Jakarta Islamic Centre ingin senantiasa berkiprah untuk umat dengan mensyiarkan nilai-nilai keislaman.
“Pagi ini kita menyelenggarakan acara memperingati Muharram sebagai tahun baru umat Islam yang rangkaiannya kita mulai sejak kemarin sore dengan Khotmul Quran oleh 250 orang santri tahfiz dari Sulaimaniyah,” ujarnya.
“InsyaAllah ini masih terus nyambung dengan kegiatan pekan raya Muharram yang akan dimulai pada awal Agustus 2022,” tambahnya
“Ada pentas seni kreatifitas anak-anak remaja, kita suguhkan sebagai alternatif agar anak-anak kita tidak larut dengan dunia modern yang luar biasa,” pungkasnya. [irfan]
