
JIC – Kawasan ASEAN memiliki misi penting dalam mengawal perdamaian dunia. Dalam mengelaborasikan misi tersebut, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) atau yang dikenal sebagai Jakarta Islamic Centre menyelenggarakan Dialog Pemuda ASEAN yang ketiga di Universiti Sains Malaysia (27/05/2024). Kepala Pusat PPIJ, Dr. KH. Didi Supandi, Lc., MA. dalam sambutannya mengatakan GenZ dan Milenial mempunyai peran yang sangat besar pada generasi modern karena tema perdamaian dipilih sebagai isu yang sangat penting untuk disuarakan oleh pemuda di tengah banyaknya konflik dunia saat ini.
“Dakwah Islam adalah dakwah kemanusiaan, ajaran agama Islam adalah ajaran kedamaian untuk seluruh umat manusia. GenZ dan milenials sebagai pelopor perdamaian dunia memberikan sumbangsih karya melalui seni budaya dan konten kreatif bagi kemanusiaan.” Ujarnya
Dengan mendalami nilai universal agama Islam berdasarkan QS Al Anbiya ayat 107, Kiai Didi menjelaskan tentang makna menebar kasih sayang kepada seluruh alam semesta. Makna universalitas tersebut adalah sesuai dengan ajaran Islam untuk menebarkan kedamaian dan kasih sayang. karena sejatinya manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah untuk memelihara kehidupan di muka bumi. Segala macam kerusakan, perselisihan dan permusuhan di antara umat manusia dengan sendirinya tertolak dalam ajaran agama Islam.
“Karena itu generasi milenial dan Gen Z bisa menjadi duta-duta perdamaian berlandaskan kepada nilai-nilai universal Keislaman. Dan ini menjadi sangat penting untuk terus dilanjutkan dalam bertukar pikiran antar negara serumpun.” tambahnya

Pesan mengenai peran pemuda tersebut sejalan dengan pembicara Mohd Fazril Saleh yang merupakan Setia Usaha Akbar Menteri Pendidikan Malaysia. Acara Dialog ini menurutnya harus diberikan pujian dan penghargaan atas perumusan dan penanganan isu-isu dan konflik dengan hasil kerja berkelanjutan dengan GenZ dan Milenials di Negara Serumpun.
“Tentang menerapkan sisi positif, tindakan dan aktivitas tentu akan mampu untuk menjadi agent of change pengubah kepada permasalahan umat.” tambahnya
Ahmad Nazirun Mubin dan Hanisah Ahmad sebagai peserta acara ini berharap Program Dialog Pemuda ASEAN patut dilanjutkan karena progam ini menyadarkan generasi muda akan kepentingan agama dan negaranya.
“The program that organized by Jakarta Islamic Centre is very useful for the young generation that should be very optimistic and open mind to think about peace building.” Ujar Hanisah
Dalam acara yang bekerjasama dengan Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia menghadirkan Dr. Jufitri Joha, Tokoh Belia ASEAN 2014 dan Profesor Adjung Universitas Putra Malaysia, dan Dr. Wahid Ridwan, Pensyarah Universitas Muhammadiyah Malaysia. Turut hadir jajaran pimpinan Kepala Divisi Takmir, KH. Herlan Intanpura, SE; Kepala Divisi Komunikasi dan Penyiaran, M. Zein, M.Si; Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan, KH. Nasir Zein, M.A.; Kepala Divisi Sosial Budaya dan Ekonomi Syariah, Dr. KH. Edi Sukardi, M.Pd. (ZS)