Surat kabar Republika (27/09/13) mengabarkan bahwaPresiden ketiga RI BJ Habibie menjelaskan mengenai awal kehadiran Islam di nusantara. Menurut dia, Islam datang ke Indonesia dan diperkenalkan pertama kali lewat bangsa Cina, melalui laksamana Cheng Ho.
“Hadiah terbesar bangsa Cina ke Indonesia adalah agama Islam,” kata Habibie ketika memberikan ceramahnya di Masjid Lautze, Pasar Baru, Jakarta, Jumat (29/8).
Habibie menjelaskan, Islam lahir 14 Abad silam. Saat itu, Islam memang belum sampai ke jazirah Tiongkok.Baru ketika jalur perdagangan dibuka 700 tahun kemudian Islam sampai di Cina. Kemudian, Laksamana Cheng Ho datang ke Nusantara membawa misi damai dan Islam pun dikenal masyarakat Indonesia ketika itu.
“Ini yang sering saya katakan ketika saya bertemu siapa pun, termasuk tokoh dunia.
Ketika saya ke Cina, saya diberitahu, umat Islam yang saya temui ini lah orang-orang yang memperkenalkan Islam ke negara Anda,” kata dia.
Apakah benar yang dijelaskan Habibi itu secara realita sejarah? Mari kita kuliti kebenarannya.
-o0o-
Islam ada di Indonesia sejak awal Hijriah. menurut catatan Resmi dari Jurnal China Dinasti Tang th 618 M, kepulauan Indonesia sudah masuk Islam (Sartono Karto dirdjo, Sejarah nasional Indonesia II, depdikbud, 1977, hal 265, Dr. Alwi Shihab Phd, Akar tasawuf di Indonesia, Depok, penerbit IIman, Hal.9) dijelaskan yg menyebarkan adalah pedagang dari Arab.
Cheng Ho masuk Cirebon (Nusantara) itu th 1415, sementara Indonesia sekitar samudra Pasai dan beberapa pulau di Kawasan Timur th 618M. Ini menurut info Jurnal dari Dinasti Tang – Negara China sendiri.
Lalu, adakah peninggalan kerajaan Samudra Pasai itu?Namanya juga samudra.. mungkin kena sapu tsunami hehehehe (just joking),Situs-situs di Sumatra memang sulit ketahuan rimba rayanya.. cukup cek kapur barus saja, kapur barus itu dari Barus, Sumatra, konon salah satu komponen untuk mengawetkan Firaun adalah kapur Barus. Jadi, sebenarnya dari jaman Fir’aun telah terjadi hubungan dagang antara Sumatra dengan Arab (baca : Mesir),.. karena situs seperti candi tidak di dapat, maklum kebudayaan Arab tidak mengenal candi, namun mengenal karya sastra atau ilmu pengetahuan, maka situs-situsnya yang perlu dicari mungkin peninggalan karya Sastranya saja.
Umumnyasejarah menulis abad 13m/7 H Islam masuk ke Indonesia, itu perspektif yang pertama, pandangan kedua menyebut kan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada awal Hijriah. Thesis yg menganut 7 H itu berdasarkanlaporan Marcopolo yang berkunjung ke nusantara abad 13 sebagai utusan China. (Tulisan Winstedt) kota yang ditemukannya itu namanya Perlak, yang akhirnya menjadi bagian kerajaan Aceh.
Untuk melihat perkembangan Islam dari fakta sejarah sastra, kita bisa mengikuti perjalanan Syaikh Hamzah Fanshuri dan Abdul Rauf Sinkel ke Malaka untuk menyiarkan Islam, ajaran sufi beliau seperti ajarannya Al Jili dan Ibn Arabi, ini juga abad 7 H, seiring jatuhnya Baghdad th 656 H/1258 M, karena pembantaian bangsa Mongol (check ref: tulisan Snouck Hurgronje).
Dengan adanya pembantaian bangsa Mongol di Baghdad, ada Sultan yang “melarikan diri” diantaranyaada Pangeran dari Dinasti Abbasiyah yang pernah berkunjung ke Sumatra Utara dan hidup di tengah penduduk secara terhormat hingga wafatnya, yaitu Pangeran Abullah Ibn Muhammad ibn Abd Qahir al Abbassi yang wafat pada th 1407M (799H).
Nah.. dengan argumen ini maka bila Laksamana Cheng Ho yang pertama kali memasukkan agama Islam ke Indonesia (th 1415) adalah batal demi sejarah, artinya omongan Pak Habibi, hanya benar secara diplomasi, tidak benar secara sejarah.
Sebagai bukti tambahan bahwa Islam sudah masuk Nusantara sebelum Laksamana Cheng Ho adalah Prasasti Trengganu.
—————————————-
sesuai bukti & faktanya ada dikota trengganu (dulu masuk kerajaan Sriwijaya)
PRASASTI TRENGGANU *688-M*
prasasti ini dikenali sebagai ” tok surat “
Pada era thn *688M* adalah jaman peralihan Bani Umayyah kepada Bani Abbasiah…
Berkaitan misteri yg bergelar Syarif Muhammad Al Baghdadi… penguasa dua tanah suci yang turun takhta.
Ketika itu jalur laut sudah eksis hal ini dibuktikan makam Islam di Barus Sumatra abad ke 6 dan Makam di Kayong (Kalimantan Barat)..
— Surat Maharaja Sriwijaya, Sri Indrawarman kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz
” Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil.
Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepadaku.”
Salam,
Verri Jaya Priyana
Penulis bisa dihubungi melalui email : fdjajaprana@gmail.com












