TANGANI STUNTING, PPIJ LUNCURKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS MASJID

0
190
tangani-tengkes-ppij-luncurkan-aplikasi-penaganan-stunting-berbasis-masjid

JIC- Mendukung program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2024 bebas stunting, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) mengadakan seminar Penanganan Stunting Berbasis Masjid sekaligus peluncuran aplikasi Sistem Informasi Stunting Berbasis Masjid, di Lobby Convention Hall Jakarta Islamic Centre, Rabu (31/7/2024).

Kepala Pusat PPIJ Dr.KH Didi Supandi, MA mengatakan diadakannya seminar dan peluncuran aplikasi penanganan stunting berbasis masjid yang melibatkan Pemprov DKI Jakarta, Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta, Kementerian Agama DKI Jakarta, dan Penyuluh Agama ini mengingatkan bahwa peranan masjid tidak hanya berkaitan dengan kewajiban shalat 5 waktu saja, namun menurut Kiai Didi masjid memiliki peranan yang sangat penting pada kegiatan-kegiatan keumatan.

“Jakarta Islamic Centre selain menghadirkan kegiatan-kegiatan rutin ibadah harian juga menghadirkan kegiatan-kegiatan sosial seperti, kegiatan khitanan massal 150 yatim dan dhuafa, ada juga UPZ (Unit Pengumpulan Zakat), ada perpustakaan, dan bantuan-bantuan teknis yang bukan hanya terkait pendidikan dan dakwah Islam saja, insyaAllah dakwahnya juga terkait kesehatan yang berkaitan nanti dengan stunting,” terang Kiai Didi.

Kiai Didi dalam sambutannya mengusulkan pencegahan stunting berbasis masjid dengan membangun infrastruktur dalam koordinasi lembaga-lembaga keagamaan yang di antaranya distribusi peran.

“Jadi tidak semuanya membagikan makanan, akan tetapi berbagi peran masing-masing lembaga kegamaan dan menyusun pusat data masing-masing wilayah atau kota,” ujarnya.

Setelah peran kerja dilakukan, lanjut Kiai Didi, maka perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan melakukan kampanye melalui surat edaran DMI, MUI, serta KANWIL KEMENAG pada setiap khutbah jumat, pengajian dan majelis taklim musholla dan masjid se-DKI Jakarta.

“Lalu setelah sosialisasi dilanjutkan dengan aksi nyata kegiatan sosial dan bantuan gizi, gerakan kesehatan lingkungan, hidup bersih, dan difokuskan pada keluarga rentan gizi buruk dengan anak usia 1-1000 hari. Dan Projek ini dilakukan sampai Desember 2024 difokuskan pada 20 ribu balita di Jakarta,” pungkasnya.

Sementara itu Kasubdiv Informasi dan Komunikasi PPIJ, Ustaz Paimun Karim mengatakan, melalui program yang digawanginya ini dalam rangka mensukseskan program unggulan Pemprov DKI Jakarta yang salah satunya adalah menangani kasus stunting.

Acara Penanganan Stunting Berbasis Masjid ini kami mencoba membangun koordinasi seluruh masjid di Jakarta untuk menjadi pusat penanganan stunting yang menjadi program unggulan Pj Gubernur DKI Jakarta.

“Kami membangun sistem informasi yang nantinya akan kolaborasi dengan seluruh masjid terkait data stunting dan program mana yang sudah dijalankan. Kami juga melibatkan tokoh agama dan ulama agar pesan terkait stunting ini sampai kepada masyarakat,” katanya kepada islamic-center.or.id.

Paimun menjelaskan dijalankannya kegiatan pemberantasan stunting yang melibatkan peran serta masjid dan tokoh agama ini, karena menurutnya pemerintah selalu melibatkan peran serta para ulama untuk mensukseskan program-programnya.

“Dari zaman Orde Baru sampai saat ini pemerintah selalu melibatkan tokoh agama dan ulama untuk mensukseskan program-program pemerintah,” jelasnya.

“Kita lihat masjid sudah berbuat, penyuluh juga sudah bergerak, kita selaku pusat pengkajian hanya mengkolaborasikan saja dalam sistim penanganan stunting berbasis masjid,” tambahnya.

Mewakili Pemprov DKI Jakarta, Aceng Zaini, Kepala Bagian Mental Spritual Biro Pendidikan dan Mental Spritual (Dikmental) Pemerintah Provinsi DK Jakarta meminta setiap peserta mengkampanyekan pentingnya air susu ibu (ASI) untuk para balita.

“Jangan kasih anak susu kaleng. Tetapi kasih ASI. Insyaallah anaknya cerdas, shalih,” tegas Aceng.

Menurut Aceng, Pemprov DK Jakarta siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk pencegahan stunting.

“Stunting ini butuh perhatian. Kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, PPIJ, Dinas Kesehatan,” kata Aceng.

Hadir dalam seminar Penanganan Stunting Berbasis Masjid sekaligus peluncuran aplikasi Sistem Informasi Stunting Berbasis Masjid di antaranya, KH Ma’mun Al Ayubi (DMI DKI Jakarta), KH. Saiful Amri, (Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag DKI Jakarta), dr. Muh. Fahrisal Arief (Kepala Seksi Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta), Ustaz Mohammad Zein, M.Si (Kadiv Komunikasi dan Penyiaran PPIJ), Ir. Sukri Kardjono (Kadiv Umum PPIJ). [fan]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here