Jakarta, JIC –Gerhana Matahari Total (GMT) satu-satunya pada tahun ini dilaporkan akan terjadi pada Senin (14/12) dan akan terlihat di kawasan Amerika Selatan serta Afrika.
Fenomena langka saat bulan sepenuhnya menutupi matahari itu akan menciptakan kegelapan sementara di wilayah yang dapat menyaksikannya.
Sholat gerhana matahari dilakukan saat berlangsungnya fenomena alam gerhana matahari. Disunahkan bagi umat Muslim untuk mengamalkan sholat baik saat gerhana matahari maupun gerhana bulan.
Sebagaimana dilansir NU Online, kesepakatan para ulama (Ijma) menyatakan bahwa hukum sholat gerhana matahari dan gerhana bulan adalah sunah mu’akkadah (sunnah yang mendekati wajib). Pendapat ini didasari oleh firman Allah SWT berikut:
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: “Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya,” (QS Fushilat: 37)
Sebuah hadits juga membahas terkait sholat gerhana matahari, yaitu hadits yang diriwayatkan HR Bukhari-Muslim yang berbunyi:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا وَصَلُّوا
Artinya: “Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian,” (HR Bukhari-Muslim).
Sholat gerhana dilakukan untuk mengingat betapa kecilnya manusia di hadapan Allah SWT. Dilansir dari Umma, beberapa hal yang menjadi keutamaan sholat gerhana adalah mengingat kekuasaan Allah SWT, membuat manusia takut, dan mendatangkan ridha Allah SWT.
Beberapa hal harus diperhatikan sebelum menjalankan sholat gerhana. Sebelum melakukan sholat gerhana matahari, ada baiknya mengetahui langkah berikut:
1. Memastikan waktu gerhana
Dalam melakukan sholat gerhana, penting untuk memastikan terlebih dahulu kapan tepatnya gerhana matahari atau bulan terjadi, karena sebaiknya sholat ini dilakukan tepat pada saat gerhana terjadi.
2. Bacaan sholat diucapkan lantang
Seorang muslim pria maupun wanita dapat mengikuti ibadah ini. Bacaan sholat disunahkan terdengar keras saat sholat berlangsung, siang maupun malam hari. Disamping itu, pada rakaat pertama bacaan sebaiknya dipanjangkan.
3. Sholat dilakukan tanpa azan dan iqamah
Istri Rasul Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasul memerintahkan sholat dengan menyerukan ‘Asshalaatu jaami’ah sesuai Hadist Riwayat Abu Daud dan Nasa’i. Tidak ada azan dan iqamah karena keduanya hanya untuk sholat wajib lima waktu.
4. Dilakukan 2 rakaat
Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat, setiap rakaatnya terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali sujud. Sama seperti yang lain, sholat gerhana diawali niat dan diakhiri salam.
5. Bisa dilakukan sendiri maupun berjamaah
Sholat Gerhana bisa dilakukan sendiri atau berjamaah, meski disarankan untuk melakukan sholat berjamaah di masjid atau tanah lapang.
6. Setelah sholat disunahkan untuk berkhotbah
Aisyah RA menceritakan tata cara shalat gerhana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, Aisyah berkata:
….ثُمَّ انْصَرَفَ وَقَدْ انْجَلَتْ الشَّمْسُ فَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Artinya: ” …kemudian Beliau berbalik badan dan matahari mulai terang, lalu dia berkhutbah di hadapan manusia, beliau memuji Allah dengan berbagai pujian, kemudian bersabda: Sesungguhnya (gerhana) matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kebesaran Allah, keduanya terjadi bukan karena wafatnya seseorang dan bukan pula lahirnya seseorang. Jika kalian menyaksikannya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalat, dan bersedehkahlah.” (HR. Bukhari No. 1044)
Tata Cara Sholat Gerhana
Setelah mempelajari hukum, dan hal-hal terkait tentang sholat gerhana, berikut tata cara pelaksanaannya:
- Sebelum sholat dimulai, untuk jamaah dapat mengucapkan “As-Shalâtu jâmi’ah.“
- Niat sholat gerhana matahari
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta’ala
Artinya: “Saya niat sholat sunah gerhana matahari sebagai imam atau makmum karena Allah semata”
- Takbiratul Ihram
- Membaca doa iftitah yang dilanjutkan membaca Al-Fatihah, dan surat lain dengan ayat yang panjang serta suara yang lantang.
- Rukuk
- Bangkit dari ruku (Itidal)
- Tidak langsung sujud, kembali berdiri, membaca surah Al-Fatihah dan surat pendek
- Kembali rukuk yang bacaanya tidak sepanjang yang pertama
- Itidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud ke-2
- Bangkit sujud dan memulai rakaat ke dua. Setelah baca surah Al- Fatihah, disarankan untuk membaca surah yang pendek, lebih pendek daripada rakaat pertama
- Lakukan langkah yang sama dengan rakaat ke 1
- Akhiri sholat dengan salam
![]() |
Amalan di Saat Gerhana
Itu lah tata cara sholat gerhana. Saat fenomena gerhana muncul tidak hanya sholat dan mendengarkan khutbah yang dapat dijadikan amalan, Namun ada beberapa amalan lain yang dapat dilaksanakan. Berikut amalan yang dapat dilakukan setelah sholat gerhana.
1. Sedekah
Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka perbanyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan sholat dan bersedekahlah” ( HR. Bukhari)
Melalui hadits di atas, umat muslim disunahkan untuk bersedekah ketika gerhana matahari terjadi.
2. Dzikir dan doa
Seperti hadits yang disebutkan di atas, berdoa juga jadi amalan yang baik apabila dilaksanakan ketika gerhana matahari. Namun dalam buku ‘Fiqih Shalat Gerhana’ yang ditulis oleh Isnan Ansort, Lc., M.Ag, tertulis bahwa dzikir dan istigfar juga bisa diperbanyak selama peristiwa gerhana. Hal ini merujuk pada ayat dan hadits berikut:
“Dari Abu Musa berkata: Rasulullah Saw bersabda: Inilah dua tanda-tanda yang Allah kirimkan, ia tidak terjadi karena hidup atau matinya seseorang, tetapi “(Dia, Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengannya)” (Qs. Az-Zumar: 16).
“Maka jika kalian melihat sesuatu padanya (gerhana), maka segeralah untuk mengingat Allah, berdoa dan meminta ampunan.” (HR. Bukhari).
Itu lah tata cara sholat gerhana dan beberapa amalan lain, yang bisa dilakukan pada saat munculnya fenomena gerhana matahari. Semoga Allah menerima amalan sunnah yang dilakukan umatnya dengan sungguh-sungguh.
(cha/fjr)