Senang bercerita, tapi lebih baik lagi menjadi orang yang senang mendengar. Boleh bercerita tapi jangan tergoda untuk terus bercerita kepada orang lain agar terhindar dari keluhan-keluhan yang justru akan membuat kita menjadi pribadi yang pesimis dan mudah mengeluh. Namun bila kita senang bercerita, maka berbagilah dengan orang yang tepat dan dirasa mampu untuk menjaga amanah.
Berbeda dengan mendengar. Pribadi yang senang bercerita tentang suatu hal termasuk urusan pribadinya, ada baiknya diimbangi dengan senang mendengarkan cerita dari lawan bicaranya. Jangan sampai kita asyik bercerita dengan lawan bicara tanpa mau mendengar cerita dari lawan bicara kita. Semenarik apapun cerita kita, tetap saja lawan bicara kita akan bosan pada klimaksnya.
Tapi ada yang tidak pernah bosan mendengar cerita kita. Kapanpun dan dimana pun kita bercerita, Ia justru selalu terbuka. Bahkan tak jarang tanpa diminta Ia akan memberikan solusi yang terbaik bila suatu waktu kita bercerita tentang problematika. Allah SWT.
Dzat yang selalu berada di dekat kita untuk menjadi pendengar yang baik atas segala keluh kesah kita. Tak pernah dihinggapi rasa bosan apalagi apatis terhadap cerita kita. Selalu memberikan yang terbaik sebagai jawaban atas keluh kesah kita. Karenanya, curahkanlah segala keluh kesah yang ada pada ‘Pendengar yang Baik’, lalu temukanlah jawabannya lewat istikharahmu.












