Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar menegaskan, pelaksanaan Perkemahan Wirakarya (PW) ke-X Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) se-Indonesia di Ambon, membuktikan ibu kota provinsi Maluku itu aman untuk dikunjungi dan untuk lokasi kegiatan bertaraf nasional dan internasional.
“Kehadiran ribuan peserta dari seluruh Indonesia di Ambon membuktikan bahwa daerah ini aman untuk dikunjungi, sekaligus layak menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan bertaraf nasional dan internasional,” kata Wamenag di Ambon, Selasa.
Ambon, 22/11 (PINMAS) – Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar menegaskan, pelaksanaan Perkemahan Wirakarya (PW) ke-X Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) se-Indonesia di Ambon, membuktikan ibu kota provinsi Maluku itu aman untuk dikunjungi dan untuk lokasi kegiatan bertaraf nasional dan internasional.
“Kehadiran ribuan peserta dari seluruh Indonesia di Ambon membuktikan bahwa daerah ini aman untuk dikunjungi, sekaligus layak menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan bertaraf nasional dan internasional,” kata Wamenag di Ambon, Selasa.
Menurut Wamenag, perkemahan PTAI se-Indonesia memiliki arti besar bagi pemerintah, khususnya Kementerian Agama (Kemenag), terutama untuk mengklarifikasi simpang siur informasi terhadap kondisi Kota Ambon yang sebenarnya.
“Semua peserta bisa menyaksikan dan membuktikan sendiri bahwa Ambon benar-benar aman dan damai untuk siapa saja. Kondisi yang ada saat ini terbalik dari informasi yang disebarkan melalui media massa,” katanya Nazaruddin Umar yang juga mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag mengajak seluruh peserta PW X Pramuka PTAI se-Indonesia untuk bersama-sama pemerintah daerah dan masyarakat mengkampanyekan Ambon dan Maluku sebagai daerah yang aman dan damai.
“Mari tunjukkan kepada masyarakat Indonesia dan dunia bahwa berkumpulnya pramuka dari perguruan tinggi Islam maupun non-Islam di Ambon menjadi motor penggerak terwujudnya persaudaraan, persahabatan dan kebersamaan sebagai wujud dharma pramuka yaitu kasih sayang sesama manusia di seluruh wilayah Nusantara,” katanya.
Wamenag berharap PW X Pramuka PTAI Se-Indonesia dapat menjadi wadah menggelorakan rasa persaudaraan dan persatuan serta perdamaian diantara umat beragama di Tanah Air maupun seluruh dunia.
Dia menegaskan, kondisi yang aman dan damai ini harus terus ditingkatkan sehingga kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional ke-XXIV juga dapat terselenggara di Ambon pada Juni 2012.
Senada dengan itu, Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, menyatakan terima kasih atas kepercayaan pemerintah pusat dengan menjadikan Ambon sebagai tuan rumah perkemahan mahasiswa perguruan tinggi Islam se-Indonesia itu.
“Kegiatan ini menjadi momentum untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa Ambon dan Maluku pada umumnya adalah wilayah yang aman dan damai untuk dikunjungi siapa saja,” katanya.
Di Ambon tidak ada lagi konflik dan masyarakat telah hidup rukun dan damai dengan penuh persaudaraan dan kekeluargaan yang terbingkai dalam budaya Pela-Gandong.
Gubernur Ralahalu berharap, para peserta dari 33 provinsi itu dapat menjadi agen untuk mengkampanyekan kondisi aman dan damai yang telah tercipta di Ambon sekembalinya ke daerah asal masing-masing.
Perkemahan yang akan berlangsung hingga 30 November tersebut diikuti 51 PTAI se-Indonesia dan 29 perguruan tinggi non-Islam, perwakilan kwartir cabang (kwarcab) Pramuka se-Maluku serta sejumlah gugus depan (gudep) Pramuka di Pulau Ambon.
Perkemahan yang pertama kali digelar tahun 1990 oleh IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan nama KKN (Kemah Kerja Nyata) itu akhirnya menjadi agenda tahunan.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri Rektor PTAI dari seluruh Indonesia itu, para peserta juga akan melakukan kerja bakti bersama masyarakat di sejumlah lokasi di kota Ambon. (Ant/Es/kemenag.go.id).