Jakarta (islamic-center.or.id)–Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr. H. Ikhsan Abdullah, SH, MH, menyesalkan langkah Universitas Indonesia (UI) yang menghadirkan akademisi asal Amerika Serikat, Peter Berkowitz, dalam acara orasi ilmiah di kampus Depok.
Ikhsan yang juga bagian dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) menilai keputusan UI itu tidak sensitif dan bertentangan dengan hati nurani mayoritas rakyat Indonesia.
“Sebagai bagian dari ILUNI UI, saya menyesalkan kampus digunakan untuk panggung propaganda zionis. Hal ini tidak sensitif dan melawan hati nurani mayoritas rakyat Indonesia yang anti penjajahan dalam segala bentuknya,” tegas Ikhsan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/8/2025).
Ikhsan menegaskan, UI seharusnya berdiri bersama perjuangan bangsa Palestina dan taat pada fatwa MUI. Ia merujuk pada Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Dukungan terhadap Perjuangan Palestina, yang secara tegas meminta umat Islam bersikap menolak segala bentuk normalisasi dengan Israel.
Selain itu, Ikhsan juga menyinggung hasil riset Indonesia Halal Watch (IHW) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dipublikasikan pada 22 Mei 2025. Riset itu menunjukkan 87 persen masyarakat Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap perjuangan rakyat Palestina, sementara lebih dari 80 persen menolak segala bentuk kerja sama atau normalisasi dengan Israel.
“Data riset ini jelas menunjukkan bahwa sikap rakyat Indonesia tegas, konsisten, dan sejalan dengan konstitusi kita yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi. Karena itu, apa yang dilakukan UI dengan mengundang tokoh pro-zionis jelas mencederai aspirasi bangsa,” ujar Ikhsan.
Ia menegaskan kembali komitmennya untuk terus membela perjuangan rakyat Palestina. Menurutnya, universitas seharusnya menjadi benteng moral dan intelektual bangsa, bukan justru memberi panggung bagi tokoh yang berseberangan dengan nilai kemerdekaan dan keadilan.*
