JIC – Pendidikan merupakan proses penting yang selalu diupayakan oleh masyarakat untuk membentuk generasi yang produktif dan lebih baik dengan pembekalan ilmu dan keahlian dalam proses belajar mengajar. Dengan ilmu jugalah derajat manusia akan diangkat oleh Allah Swt., bahkan Allah Swt. menjadikan belajar sebagai perintah pertama untuk Nabi Muhammad saw. dalam firman-Nya, “Iqra” atau “bacalah” yang di dalamnya terkandung proses belajar sebagai poin utama. Sahabat Abi Ummi tentu menyadari pentingnya pendidikan sebagai aset utama yang mengantarkan putra dan putri kita untuk menggapai masa depan yang lebih baik.
Tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk pribadi atau potensi, yaitu jasmani dan rohani, secara maksimal serta meningkatkan hubungan yang harmonis antara pribadi dan Allah, sesama manusia, dan alam. Apa ya potensi jasmani dan rohani yang dimaksudkan? Potensi jasmani yang terwujud dalam fisik serta rohani yang terwujud dalam pemikiran dan perasaan adalah dua potensi yang selalu berusaha untuk dikembangkan secara maksimal melalui proses belajar mengajar yang menjadi bagian utama pendidikan dalam Islam. Dengan memiliki perkembangan yang maksimal antara keduanya maka akan terbentuk pribadi dengan ilmu pengetahuan dan akhlak yang baik. Nah, yuk kita simak beberapa aspek berikut ini yang perlu ditanamkan dalam diri melalui pendidikan dalam Islam.
Aspek Pendidikan Ketuhanan
Aspek ketuhanan menjadi aspek pertama dan aspek dasar pendidikan dalam Islam. Dengan mengenal Allah Swt. sebagai Tuhan dan Pencipta, pribadi manusia dapat menyadari bahwa segala yang dipelajari adalah ciptaan-Nya. Dengan bekal itu pula, dalam proses mempelajari ilmu pengetahuan dan menguak fenoma alam, bukan kesombongan yang muncul dalam diri, melainkan kesadaran akan kebesaran-Nya serta kedekatan kita dengan-Nya.
Aspek Pendidikan Akhlak
Akhlak termasuk dalam aspek penting pendidikan dalam Islam. Kasus korupsi ataupun tindak kejahatan sosial yang terjadi sekarang, dapat melihat bahwa akhlak sebagai pembentuk moral masyarakat menjadi pengendali diri untuk terhindar dari tindakan yang merugikan orang lain. Akhlak yang baik akan mencerminkan pribadi akan selalu melakukan segala sesuatu dengan batas-batas yang sesuai ajaran Islam dan jauh dari perbuatan yang merugikan orang lain. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang salah satunya membentuk hubungan yang harmonis antara sesama. Tanpa akhlak, ilmu pengetahuan dan potensi diri dapat digunakan untuk melakukan tindakan yang merugikan masyarakat.
Aspek Pendidikan Akal dan Ilmu Pengetahuan
Pendidikan akal dan ilmu pengetahuan menjadi aspek yang tidak terpisahkan dalam dunia pendidikan. Dalam proses belajar mengajar, pendidik maupun anak didik berkutat dalam diskusi untuk memahami ilmu pengetahuan. Aspek ini berhubungan dengan kesuksesan di dunia profesi. Dengan akal dan ilmu pengetahuan, potensi diri untuk berkembang dan berprestasi dalam dunia profesi tertentu dapat dicapai.
Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, pasti orangtua mengenal banyak tokoh Islam yang menjadi tonggak bidang ilmu tertentu, seperti Abu Ali al Husayn Ibn Abdallah Ibn Al Hasan Ibn Ali Ibn Sina yang mengembangkan ilmu kedokteran pada zaman keemasan Islam, Abu Yusuf Ya’qub Ibn Ishaq Al Sabbah Al Kindi yang dikenal sebagai ketua tim penerjemah berbagai nakah-naskah filsafat Yunani kuno pada zamannya, Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al Khwarizmi yang merupakan ahli matematika pada zamannya dengan penemuan alogaritma dan aljabar yang masih digunakan sampai saat ini. Selain nama-nama tersebut, masih banyak ilmuwan Islam terkemuka lain yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dunia. Oleh karena itu, sahabat Abi Ummi jangan remehkan aspek ini.
Aspek Pendidikan Fisik
Aspek pendidikan fisik berhubungan dengan potensi jasmani. Setiap orangtua pasti tahu bahwa potensi diri tidak hanya terdiri atas potensi rohani: akal dan perasaan, tetapi juga potensi jasmani yang menjadi penyeimbang dua potensi diri manusia. Dengan fisik yang sehat, potensi diri untuk melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar. Adanya mata ajar olahraga, bahkan kompetisi dalam bidang olahraga, menjadi salah satu media pemenuhan aspek ini.
Aspek Pendidikan Kejiwaan
Seseorang yang memiliki jiwa sehat akan memiliki semangat dan motivasi yang kuat untuk mencapai sesuatu. Oleh karena itu, aspek pendidikan kejiwaan menjadi salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam pendidikan. Terdapat kata-kata bijak yang sangat familiar dan menunjukkan pentingnya aspek pendidikan kejiwaan, yaitu, “Di dalam tubuh yang kuat, terdapat jiwa yang sehat.” Tidak bisa dipungkiri bahwa pikiran positif dan semangat muncul dari jiwa sehat yang dapat dipentuk dalam proses belajar mengajar.
Aspek Pendidikan Keindahan
Aspek keindahan tidak hanya terbatas pada sesuatu yang enak untuk dilihat, tetapi aspek ini juga menjadi salah satu aspek dalam pendidikan. Jika dilihat dalam Alquran yang merupakan sumber berbagai ilmu bagi umat manusia, keindahan dalam penyampaiannya dapat kita temukan dalam rima ayat-ayat dalam berbagai surat, seperti Al-Ikhlas, An-Nas, dan Al-Falaq. Keindahan dalam berbahasa dan bertutur kata menjadi aspek yang selalu ditunjukkan dalam penyampaian ilmu dari zaman Nabi Muhammad saw. hingga saat ini.
Dapat kita lihat bahwa aspek-aspek di atas saling terkait dan mendukung. Di dalamnya mencakup pengembangan potensi diri, baik jasmani maupun rohani, yang tidak hanya berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga diiringi dengan pembekalan akhlak untuk membentuk pribadi dengan moral yang baik. Dengan begitu, keseimbangan antara pencapaian kesuksesan dunia dan akhirat menjadi hal utama dalam pendidikan. Dengan begitu, tujuan pendidikan dalam Islam dan hakikat diri untuk dekat dengan Allah Swt., sesama manusia, dan alam dapat tercapai.
Sumber : abiummi.com