JIC- Perwakilan Menteri Investasi Republik Indonesia, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Dr. Indra Darmawan mengajak seluruh ahli dan alim ulama yang hadir di acara Kongres Halal Internasional untuk tidak hanya fokus pada potensi industri halal, tetapi fokus ke pengembangan.
“Saya berpandangan kalau berbagai industri halal di Indonesia, itu kita tidak bicara potensi, tetapi kita berbicara pengembangannya, karena potensi sudah tidak diragukan lagi besarnya,” jelasnya, seperti dikutip dari Official TVMUI, Selasa (14/06)
Dia pun mendorong para ahli di bidang masing-masing, termasuk para alim ulama selama diadakannya Kongres Halal tadi, agar menghabiskan tenaga memikirkan soal pengembangan.
“Dua-tiga hari di sini, para ahli berkumpul di sini, para alim ulama, dan para stakeholder, lebih baik energi dan perhatiannya dipusatkan pada bagaimana cara mengembangkan industri halal,” ujarnya.
Menurut pejabat eselon I Menteri Investasi itu, ada dua hal yang bisa dilakukan supaya industri halal mampu berkembang dan bersaing di pasar global. Dua hal tersebut adalah mudah dan terjangkau.
“Kalau tidak mudah, misalnya dalam mengurusi sertifikat halal, itu tidak akan menarik. Kemudian kalau tidak terjangkau, itu akan menambah beban lagi. Jadi mudah dan terjangkau inilah yang akan memberikan daya saing, hanya dengan daya saing kita dapat berkelas dunia” tuturnya.
Lebih lanjut, dia juga memaparkan bahwa perlu meninjau kembali potensi yang sudah ada dan yang masih belum terpantau. Agar dapat tergambar keseluruhan potensi dan target yang hendak ditempuh.
“Sebenarnya seberapa yang kita tahu soal potensi besar itu? Yang sudah digeluti berapa, yang belum berapa? Untuk yang belum saya punya datanya dan semoga diperdalam,” bebernya.
Kongres Halal Internasional (KHI) MUI 2022 akan merumuskan dan menetapkan resolusi halal dunia. Kongres internasional yang berlangsung 14-18 Juni 2022 tersebut hasil kerjasama MUI Pusat, MUI Provinsi Bangka Belitung, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Bangka Belitung.
Sekretaris Panitia Pengarah KHI, KH Rofiqul Umam Ahmad, mengatakan Resolusi Halal Dunia tersebut bisa menjadi pengikat moral serta menguatkan komitmen seluruh kepentingan. Baik Industri halal, produsen halal, maupun pariwisata halal di tanah air dan dunia akan terikat dengan komitmen tersebut.