Tri Nusa Bimasakti Terancam Gagal

0
303

Selat Sunda merupakan selat yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera di Indonesia, serta menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Selat Sunda merupakan salah satu akses yang sangat vital untuk masyarakat Indonesia yang menjadi solusi bagi terhambatnya penyeberangan Merak-Bakauheni yang belakangan kerap terjadi. Oleh karenanya, pada awal tahun 2010, pemerintah Indonesia sudah mulai melakukan studi kelayakan untuk pembangunan jembatan yang akan melintasi selat ini.

Selat Sunda merupakan selat yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera di Indonesia, serta menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Selat Sunda merupakan salah satu akses yang sangat vital untuk masyarakat Indonesia yang menjadi solusi bagi terhambatnya penyeberangan Merak-Bakauheni yang belakangan kerap terjadi. Oleh karenanya, pada awal tahun 2010, pemerintah Indonesia sudah mulai melakukan studi kelayakan untuk pembangunan jembatan yang akan melintasi selat ini.

Begitu vitalnya jalur Selat Sunda hingga membuat Korea Selatan berminat dalam proyek pembangunan Selat Sunda. Bahkan, keseriusannya ini dibuktikan dengan Presiden Korea yang mengutus langsung Menteri Ekonomi untuk membahas proyek ini dan berani menawarkan investasi sekitar US$ 20 miliar. Hanya saja, Pemerintah belum memutuskan proyek kerjasama seperti apa yang akan dilakukan dengan Korsel, apakah sebagai kontraktor atau hanya investor. Sebelumnya, selain Korea, negara China dan Malaysia juga berminat dalam pembangunan jembatan Selat Sunda ini.

Rencana pembangunan jembatan yang akan dinamakan dengan jembatan Selat Sunda (JSS) ini memiliki panjangnya sekitar 32 km, serta dapat menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Sumatera, dengan perkiraan kebutuhan dana untuk membangun jembatan ini mencapai 100 triliun rupiah. Pembangunan jembatan ini juga mencakup jalur lintasan ganda kereta api, instalasi pipa minyak dan gas, jalur kabel serat optik, serta jaringan listrik.

Walaupun proyek ini sudah didengung-dengungkan pada tahun 1960 hasil gagasan Prof. Sedyatmo (alm), seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang nantinya akan menjadi bagian dari proyek Asian Highway Network (Trans Asia Highway dan Trans Asia Railway), namun, sepertinya kita masih harus menunggu realisasi tersebut karena isu yang berkembang di masyarakat terkait Selat Sunda yang berpotensi gempa.

Belum lama ini, Ibukota terancam gempa berkekuatan 8,7 SR seperti yang dikemukakan oleh Staf Khusus Kepresidenan Bidang Sosial dan Bencana, Andi Arief. Beliau mengatakan adanya prediksi gempa yang akan mengguncang tiga wilayah besar di Indonesia. Ketiga daerah itu yakni Bandung (Jawa Barat), Jakarta, dan Sumatera. Hal inilah yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk mengulur pembangunan jembatan Selat Sunda walaupun Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) terkait pembangunan jembatan Selat Sunda telah terbit.

Tentunya bila gempa Selat Sunda ini terjadi, maka kemungkinan besar yang akan terkena dampak lebih parah adalah yang berada di dekatnya. Sebut saja Cilegon dengan segala industrinya. Kita tahu ada pantai wisata di sana. Kita juga mengerti adanya pelabuhan serta fasilitas-fasilitas ekonomi lainnya.

Namun, Hermanto, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) tetap optimis, pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra itu bisa terlaksana. Jika hasil prastudi menyatakan jembatan ini dianggap layak dan sumber pendanaan sudah jelas, maka pengerjaan fisik kontruksinya bisa dimulai pada 2014. Pengerjaannya sendiri diperkirakan akan memakan waktu selama 5 tahun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

4 × four =