BERSEGERALAH DALAM MEMENUHI PERINTAH ALLAH

0
89

JIC – Saudaraku, Apabila Anda telah mengetahui suatu perintah Allah SWT, Anda pun senang dan bersemangat dengannya, maka segeralah kerjakan perintah tersebut, jangan menunda-nundanya. Segeralah beramal dan lakukan secara kontinu. Allah SWT berfirman:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS Ali Imran [3]: 133)

Saudaraku,

Seorang muslim akan bersegera dalam mengamalkan perintah, tidak menunda-nundanya. Jika telah tiba waktu untuk melaksanakannya maka segera mengerjakannya.

Contohnya shalat, jika telah masuk waktunya, segeralah shalat, jangan menunda-nunda hanya karena urusan dunia!

Rasulullah SAW ditanya, “Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?” Beliau menjawab:

الصَّلَاةُ على وَقْتِهَا

“Shalat pada waktunya.” (HR al-Bukhari: 527, Muslim: 85).

Saudaraku,

Oleh karena itu, hendaknya setiap muslim mewaspadai segala penghalang atau kesibukan yang bisa menghalangi dari mengerjakan amalan shalih. Waspadalah dari segala perkara yang bisa menghalangi ketaatan kepada Allah SWT, karena tujuan asal dari penciptaan manusia adalah beribadah dan taat kepada-Nya! Allah SWT berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS adz-Dzariyat [51]: 56)

Saudaraku,

Segeralah beramal ketika kebenaran dan perintah Allah SWT telah jelas. Janganlah Anda menjadi orang yang rugi hanya karena mempertahankan prestise diri di mata masyarakat.

Renungkanlah kisah Hiraql (Heraklius), penguasa negeri Rum (Romawi), tatkala mengetahui kebenaran kenabian Nabi Muhammad SAW dan dia membenarkannya, namun dia tidak masuk Islam karena para pengikutnya tidak setuju dan tidak menaatinya; akhirnya, karena takut kehilangan pengikut dia lebih memilih kekafiran daripada masuk Islam. (HR al-Bukhari: 7, 4553).

Saudaraku,

Al-Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya Hiraql sudah mengenal kebenaran dan sudah ada keinginan untuk masuk Islam akan tetapi kaumnya tidak mengikutinya, Hiraql takut kepada mereka, maka dia memilih kekafiran daripada Islam setelah jelas baginya petunjuk.” (Hidayah al-Hiyarifi Ajwibatil Yahudi wan Nashara hlm. 18).

Sumber : islampos.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here